National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Disnakkeswan Kaltim Intensifkan Pemantauan Hewan Kurban Hingga Kabupaten/Kota

Samarinda, Natmed.id – Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur (Dinakkeswan Kaltim) mengintensifkan pengawasan kesehatan hewan kurban di seluruh wilayah provinsi tersebut.

Pengawasan ini melibatkan koordinasi dengan kabupaten dan kota. Serta, pembentukan tim pengawasan khusus untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Kaltim Siti Saniatun Saadah mengungkapkan bahwa koordinasi dengan kabupaten dan kota telah dilakukan sejak sebulan lalu. Tujuannya, untuk melakukan pemantauan di lapak-lapak penjualan hewan kurban.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota untuk melakukan pemantauan di lapak-lapak. Setiap kabupaten dan kota sudah membentuk tim pengawasan yang bertugas memantau kesehatan hewan kurban yang didatangkan sejak sebulan sebelum Iduladha,” ujarnya kepada media, Sabtu (15/6/2024).

Dinakkeswan Kaltim berperan sebagai koordinator pemantauan dan mengimbau kabupaten dan kota untuk melakukan pengawasan yang intensif.

“Kami diimbau oleh Direktorat Kesmavet untuk melakukan pemantauan. Jadi, kami berkoordinasi supaya kabupaten dan kota melakukan pemantauan hingga hari H,” tambahnya.

Dalam pengawasan ini, dilakukan pemeriksaan ante mortem (sebelum pemotongan) dan post mortem (setelah pemotongan) untuk memastikan kesehatan hewan.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai hewan yang sakit. Namun, terkait data akan dikumpulkan kolektif setelah proses pemotongan selesai.

Pemerintah juga melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan melabeli sapi yang sudah divaksin dengan anting kuning berbarcode.

“Diimbau kepada pelaku usaha yang ingin memasukkan ternak sapinya ke Kaltim untuk memastikan hewan sudah divaksin PMK dan melapor ke dinas untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan hewan dan surat karantina jika berasal dari luar daerah,” jelas Saadah.

Pengawasan melibatkan tim dari Bidang Kesehatan Hewan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Mulawarman, serta tim dari Pemerintah Kota Samarinda.

Tim ini melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan kesehatan hewan kurban.

Terakhir, Saadah menambahkan mayoritas sapi kurban di Kaltim didatangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Kemudian, digemukkan selama setengah tahun sebelum dijual pada momen Iduladha.

“Sapi kebanyakan dari NTT dan Sulsel. Kaltim sendiri sudah banyak mendatangkan dari luar. Kemudian digemukkan dari setengah tahun untuk menunggu momen Hari Raya Iduladha,” katanya.

Related posts

Lima Organisasi Menolak RUU Omnibus Law

Nediawati

Bantuan Pemerintah Dirasakan Lamban

natmed

Andi Harahap: Jika Plt Sekprov Kaltim Tidak Hadir, Sama Saja Tidak Mendukung Gubernur

natmed