Samarinda, Natmed.id – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deny Hakim Anwar mendukung penuh keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam membuka pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (20/9/2021) lalu.
Menurut Deny Hakim Anwar, meskipun persentase jumlah vaksinasi di Kota Samarinda belum mencapai standardisasi nasional, namun yang menjadi patokan adalah penurunan level PPKM.
“Walaupun dalam artian vaksinasi ini belum di atas standar nasional 40 persen, kita baru 30 persen, tetapi PPKM sudah berada di level 2. Jadi kebijaksanaan Pak Wali Kota juga mengeluarkan bahwa berdasarkan surat kementerian, apabila mencapai level 2 boleh melaksanakan PTM,” ucapnya.
Deni Hakim Anwar mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung PTM ini karena menurutnya hampir dua tahun anak-anak tidak bersekolah. Otomatis banyak sekali ketinggalan materi pembelajaran. Dengan sarana pembelajaran via daring atau online tidak semua anak bisa memahami materi pembelajaran tersebut.
Ia juga menerangkan PTM dibuka secara bertahap. Pembukaan awal PTM hanya 45 sekolah, seterusnya 2 minggu kemudian akan ditambah lagi 40 sekolah. Di samping itu pihaknya juga melihat lagi perkembangan atau situasi selama PTM jika berjalan dengan lancar akan dibuka secara menyeluruh mulai dari TK, SD, SMP dan SMA dengan catatan protokol kesehatan (prokes) tetap dijalankan.
“Semoga di bulan 10 sudah banyak sekolah dibuka,” harapnya.
Pihaknya bersama anggota yang lainnya di Komisi IV meminta kepada Dinas Pendidikan Samarinda agar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) harus terintegrasi dengan puskesmas yang ada sebagai langkah preventif apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Jadi kita harapkan pelaksanaan PTM ini berjalan lancar terutama daerah pedalaman yang susah jaringan,” tutur Deni Hakim Anwar saat memberikan informasi kepada awak media di kantornya.
PTM secara langsung akan meringankan beban orang tua.
“Kebanyakan tugas-tugas yang diberikan oleh tenaga pengajar bukan anak yang mengerjakan, tapi orang tuanya,” sindirnya.