National Media Nusantara
DPRD Kaltim

Darlis Pattalongi Minta Sekolah Negeri Tingkatkan Kualitas

Teks: Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi

Samarinda, natmed.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menegaskan perlunya langkah serius dan segera dari penyelenggara pendidikan dasar negeri untuk mengevaluasi kualitas layanan yang mereka tawarkan.

Pernyataan ini disampaikan Darlis menyusul kondisi memprihatinkan yang terjadi di Kota Samarinda, di mana ribuan bangku kosong di Sekolah Dasar (SD) Negeri menjadi cerminan turunnya animo masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah.

Meski tak secara langsung terkait dengan agenda sidang, Darlis memilih memanfaatkan momentum tersebut untuk menggugah kesadaran semua pihak yang bertanggung jawab atas mutu pendidikan di daerah.

“Di Samarinda, bangku SD yang kosong jumlahnya mencapai 2.000 lebih. Ini harus menjadi bahan introspeksi bagi sekolah-sekolah negeri. Artinya, tingkat kepercayaan publik terhadap sekolah swasta lebih tinggi dibanding sekolah negeri,” tegas Darlis saat ditemui awak media pada Rabu, 9 Juli 2025.

Angka tersebut, menurutnya, bukan sekadar statistik kosong, melainkan sinyal kuat adanya perubahan orientasi masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan dasar.

Darlis menyebutkan bahwa fenomena ini tak boleh disikapi dengan pendekatan normatif. Di balik menurunnya minat terhadap SD Negeri, terdapat persoalan mendalam yang berkaitan erat dengan persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan pendidikan.

“Kita harus sadar bahwa begitu banyak SD swasta yang dipercaya masyarakat. Orang tua cenderung memilih sekolah yang dianggap memberikan kualitas terbaik bagi anaknya, walaupun harus membayar lebih,” katanya.

Darlis mengakui bahwa pilihan masyarakat terhadap sekolah swasta tidak semata dipengaruhi oleh fasilitas atau kurikulum, tetapi juga oleh tingkat ekonomi yang kini semakin membaik. Ia menilai bahwa peningkatan daya beli masyarakat Kalimantan Timur turut mendorong pergeseran minat tersebut.

“Tingkat ekonomi masyarakat Kaltim relatif tinggi. Mereka yang merasa mampu membayar biaya sekolah swasta tentu lebih fokus pada kualitas pendidikan untuk anak-anak mereka,” ujarnya.

Namun, faktor ekonomi bukan satu-satunya alasan. Ia menilai aspek emosional dan psikologis juga berperan besar, terutama pada jenjang pendidikan dasar. Pada usia SD, orang tua umumnya lebih selektif dan cermat dalam memilih sekolah, karena anak-anak masih sangat tergantung pada keluarga dan lingkungan terdekat.

“Berbeda dengan SMA, di mana anak sudah cukup besar dan bisa bersekolah di luar daerah. Kalau untuk SD, orang tua cenderung memilih sekolah di sekitar rumah. Maka meskipun swasta, kalau dinilai berkualitas, mereka akan pilih itu,” jelasnya.

Ia pun mengakui bahwa banyak sekolah swasta di Samarinda telah berhasil membangun citra sebagai institusi yang unggul. Mulai dari pendekatan pembelajaran yang inovatif, penguatan karakter siswa, hingga kedisiplinan manajemen sekolah menjadi magnet tersendiri yang sulit ditandingi oleh sekolah negeri.

“Memang harus diakui, banyak SD swasta di Samarinda yang kualitasnya jauh lebih baik. Ini jadi tantangan besar buat SD negeri untuk berbenah. Kalau tidak, maka minat masyarakat akan terus turun,” sebutnya.

Darlis tidak menutup kemungkinan akan adanya kebijakan ekstrem jika tren penurunan jumlah siswa di sekolah negeri terus berlangsung. Ia memperingatkan bahwa pemerintah bisa saja mempertimbangkan langkah efisiensi, termasuk penutupan sekolah-sekolah yang tak lagi mampu menarik minat peserta didik.

Darlis menyatakan bahwa jika jumlah siswa terus menurun, pemerintah kemungkinan akan mengambil langkah efisiensi, termasuk kemungkinan menutup beberapa sekolah.

”Ini jangan sampai terjadi. Maka saya minta sekolah negeri segera berbenah,” tegasnya.

Sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur yang membidangi sektor pendidikan, Darlis menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah negeri.

Ia berharap, langkah-langkah perbaikan yang diambil ke depan tidak bersifat tambal sulam, tetapi menyentuh akar persoalan yang membuat kepercayaan publik terhadap sekolah negeri merosot.

Related posts

DPRD Kaltim, Panggung Baru Abdul Giaz

Arum

Rusman Dukung Pembangunan RS Korpri di Sempaja

Febiana

Tangani Penyalahgunaan Narkoba, Nidya Sebut Pemprov Kaltim Layani Rehabilitasi Bagi Pecandu

Aminah

You cannot copy content of this page