Samarinda,Natmed.id – Sejarah memilukan terjadi saat pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2019. Sebanyak 894 petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan 5.175 menderita sakit.
Mayoritas penyebabnya karena ribuan petugas KPPS itu mengalami kelelahan selama bertugas. Sebab, kala itu berlangsung pemilihan anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, DPD, Presiden dan Wakil Presiden.
Banyaknya hal yang perlu dituntaskan dalam satu waktu membuat para petugas harus bekerja ekstra. Hal ini terpaksa mereka lakukan karena mengemban tugas agar mendapatkan hasil pemilu yang maksimal.
Berkaca dari cerita kelam itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Timur (Bawaslu Kaltim) Galeh Akbar Tanjung mengingatkan agar para petugas KPPS 2024 dapat menjaga kesehatannya.
Tugas mereka memang penting, tetapi kesehatan dan nyawa mahal harganya. Galeh meminta agar petugas KPPS dapat mempersiapkan kesehatan sejak dini, baik dengan pemeriksaan umum di fasilitas kesehatan ataupun menjaga stamina dengan konsumsi makanan bergizi.
Selain itu, ia juga menyarankan agar para petugas KPPS sebisa mungkin tidak mengabaikan jam istirahat tubuhnya. Dengan demikian, kejadian nahas seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 kembali terjadi di masa mendatang.
“Karena kelelahan ini mereka memaksakan diri. Kurang sehat, kurang istirahat, belum lagi pekerjaan mereka berat dan banyak, sehingga lupa untuk istirahat. Jaga kesehatan dan jangan lupa istirahat,” imbau Galeh, Jumat (15/12/2023).
Selain itu, peran dari pemerintah untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan penunjang kinerja petugas KPPS juga diperlukan. Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) perlu berperan aktif dalam hal ini.
“Fasilitas untuk kesehatan dan penunjang juga harus. Di sini Dinkes bermain. Pemerintah harus turun tangan untuk menunjang dan pastinya menjaga kesehatan petugas,” jelas Galeh.
Dengan kesadaran kuat untuk menjaga kesehatan dan terlengkapinya fasilitas kesehatan bagi petugas KPPS, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan lancar. Tragedi memilukan pada Pemilu 2019 tidak kembali terulang.