National Media Nusantara
Pasuruan

Bupati Pasuruan Presentasikan Terobosan Geriatri RSUD Grati

Teks: Pemaparan inovasi Sister Peri Si Plus

Pasuruan, Natmed.id – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mempresentasikan inovasi pelayanan lansia RSUD Grati dalam sesi penilaian yang digelar di Command Center Kabupaten Pasuruan, Selasa 2 Desember 2025 sore . Presentasi tersebut memaparkan keunggulan serta manfaat program yang dinilai meningkatkan akses layanan bagi warga lanjut usia.

Di hadapan para juri profesional, Mas Rusdi sapaan akrab Bupati Pasuruan itu menjelaskan analisis awal sebelum lahirnya inovasi Sister Peri hingga berkembang menjadi Sister Peri Si Plus. Ia menyebut kunjungan pasien lansia ke RSUD Grati sebelumnya hanya sekitar 2 persen dari total lansia di Kabupaten Pasuruan.

Sebelum inovasi dijalankan, fasilitas untuk lansia dinilai belum memadai. Alur layanan masih panjang, pemeriksaan sering berpindah antar-unit, sementara antrean obat membuat pasien lanjut usia enggan berobat. Kondisi tersebut dianggap menjadi pemicu rendahnya kunjungan.

“Banyak persoalan muncul hingga akhirnya mendorong kami melahirkan Sister Peri dan kemudian menyempurnakannya menjadi Sister Peri Si Plus,” ujar Mas Rusdi.

Layanan itu dikembangkan melalui lima strategi utama. Langkah pertama adalah pembentukan Klinik One Stop Service Geriatri pada 2020, yakni layanan terpadu tanpa antre yang mencakup pemeriksaan dokter, laboratorium, konsultasi gizi, hingga pengambilan obat dalam satu ruangan.

Strategi Home Visit Dokter Spesialis yang dimulai 2021, berupa kunjungan tim lengkap ke rumah pasien lansia. Seluruh kebutuhan pemeriksaan dilaksanakan langsung oleh dokter spesialis, perawat, bidan, apoteker, analis laboratorium, fisioterapis, ahli gizi, dan petugas farmasi.

Layanan antar jemput gratis juga diterapkan pada tahun yang sama melalui pendaftaran via WhatsApp bagi lansia yang tidak memiliki pendamping. Selanjutnya, program Avenger atau Quick Response Emergency diluncurkan pada 2022 sebagai respons kegawatdaruratan yang dapat dihubungi melalui telepon maupun pesan singkat.

Inovasi terbaru berupa High Access pada 2023–2024 memperluas pendampingan melalui paguyuban lansia, konsultasi kesehatan berbasis grup WhatsApp, kunjungan dokter spesialis ke fasilitas kesehatan tingkat pertama, hingga aktivitas produktif seperti kebun lansia, budidaya ikan, dan pengajian rutin.

Sejak diluncurkan pada masa pandemi Covid-19, program ini terbukti meningkatkan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. “Upaya mendekatkan layanan kesehatan bagi warga usia di atas 60 tahun telah berhasil memberikan dampak nyata,” imbuhnya.

Sister Peri Si Plus sendiri merupakan akronim dari Sistem Terpadu Pelayanan Geriatri Sinergi dengan Paguyuban Lansia untuk Sehat dan bersinergi dengan sektor perikanan serta pertanian. Dalam program ini, lansia dibina melalui kegiatan pertanian dan perikanan bekerja sama dengan OPD terkait.

Direktur RSUD Grati drg Dyah Retno Lestari menjelaskan bahwa lansia juga memperoleh pelatihan berkebun, budidaya ikan, hingga bantuan bibit tanaman. Mereka dijadwalkan secara rutin merawat kebun dan kolam, sekaligus mengikuti kegiatan keterampilan seperti membuat kue, kerajinan, serta mengolah hasil panen untuk dijual di kafetaria rumah sakit.

Saat ini, inovasi tersebut telah merangkul hampir 200 lansia yang dinilai lebih produktif, mandiri, dan berdaya. Retno berharap seluruh layanan yang ada terus berkembang setiap tahun. “Semoga inovasi ini dapat berjalan berkelanjutan,” pungkasnya.

Related posts

Jambore Kesehatan Pasuruan Tekankan Peran Kader dan Penguatan IPWL di HKN ke-61

Sahal

Masjid Al Mashur Sambirejo Dipadati Warga, Gus Muk Bolo Sewu Bagikan Santunan Massal

Sahal

Bupati Pasuruan Raih Penghargaan “Outstanding Innovator” CNN Indonesia

Sahal