National Media Nusantara
Kalimantan Timur

BI dan Pemprov Kaltim Siap Tarik Investor Lewat MIF 2025

Teks: Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto

Samarinda, Natmed.id – Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 yang akan berlangsung pada 9–10 Oktober di Balikpapan dan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) diproyeksikan menjadi momentum penting untuk memperkuat kepercayaan investor.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Bank Indonesia menegaskan bahwa kepastian regulasi dan keterbukaan peluang investasi menjadi fokus utama dalam forum tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia sekaligus Dewan Pembina Regional Investor Relations Unit (RIRU) Kaltim, Budi Widihartanto, menekankan forum ini bukan sekadar ajang seremonial.

Menurutnya, MIF dirancang sebagai ruang nyata yang mempertemukan pemerintah, investor, dan pelaku usaha dalam dialog yang transparan dan berbasis kepastian hukum.

“Kami ingin memastikan bahwa Kaltim menawarkan peluang investasi yang jelas, terukur, dan memiliki kepastian regulasi. Investor harus pulang bukan hanya membawa brosur, tapi juga mitra bisnis hingga kontrak kerja sama,” ujar Budi.

Forum ini juga menjadi ajang untuk memperlihatkan bagaimana proyek strategis Kaltim terhubung langsung dengan pembangunan IKN. Dengan demikian, investasi yang masuk ke Bumi Etam tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mendukung percepatan pembangunan ibu kota negara baru.

“Sinergi antara Kaltim dan IKN harus terus diperkuat. Efek berganda dari proyek strategis ini akan dirasakan masyarakat melalui lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan MIF 2025 meliputi peluncuran platform digital promosi investasi, penandatanganan komitmen kerja sama dengan calon investor, hingga forum diskusi dengan pemangku kebijakan nasional. Selain itu, tersedia pula pertemuan langsung antara investor dengan pemilik proyek agar terjadi interaksi konkret yang menghasilkan keputusan investasi.

Hari kedua MIF akan dipusatkan di kawasan IKN dengan fokus pada peluang investasi di ibu kota baru. Menurut Budi, kombinasi sumber daya strategis Kaltim dengan kebutuhan infrastruktur IKN menciptakan “paket emas” bagi investor, khususnya di sektor perdagangan, pariwisata, industri, dan energi berkelanjutan.

Mengusung tema “Trade, Tourism, Investment, and Industry: Enhancing East Kalimantan’s Economic Transformation”, forum ini juga diarahkan sebagai langkah penting untuk mengurangi ketergantungan Kaltim pada sektor batubara.

“Kami ingin investasi yang masuk bukan hanya besar secara angka, tapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat Kaltim, baik dalam bentuk lapangan kerja, peningkatan kualitas hidup, maupun keberlanjutan lingkungan,” pungkas Budi.

Dengan dukungan regulasi yang lebih pasti dan ekosistem investasi yang semakin kompetitif, Pemprov Kaltim optimistis MIF 2025 akan menjadi pintu masuk baru bagi gelombang investasi domestik maupun global.

Related posts

Kapolresta Samarinda Ungkap Penurunan Kasus Kriminal Sepanjang 2024

ericka

Pemerintah Perkuat Strategi Pencegahan Karhutla di Kaltim

Paru Liwu

Isran Nilai Mahulu Lebih Maju

Nediawati