Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Banjir sudah cukup lama meresahkan warga Bontang Kuala (BK). Banjir selalu mengganggu aktivitas warga yang ingin keluar masuk BK, termasuk para pelancong yang ingin menikmati keindahan panorama laut Bontang.
Masalah ini menjadi sorotan, Abdul Samad, Anggota Komisi lll DPRD Bontang. Menurutnya, Bontang Kuala merupakan destinasi wisata potensial yang semestinya beragam fasilitasnya disiapkan dengan baik, termasuk juga untuk urusan jalan.
“Ini yang menjadi salah satu hambatan pengunjung yang ingin ke BK, ketika air pasang naik kurang lebih 60 centimeter,” kata Abdul Samad di BK, Senin (31/8/2020).
Kata dia, masalah ini jelas menghambat akselerasi pariwisata di Kota Bontang. Pengunjung terpaksa berbalik arah saat melihat tingginya air di sepanjang jalan menuju area BK. Untuk itu, menurutnya perlu secepatnya dilakukan pembangunan jalan agar tidak mengganggu para wisata yang ingin berkunjung.
“Jalan DI Pandjaitan ini jalan utama. Setiap tahun ada tiga sampai empat kali air naik ketika pasang. Kita lihat di trotoar terbongkar ini karena ombak. Alirannya juga harus kita perbaiki,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk memperbaiki area tersebut akan memakai biaya yang lebih besar.
“Kita perlu dukungan APBN karena ini akses nasional,” tambah Abdul Samad.
Alternatifnya dilakukan peninggian jalan sekitar 40-50 centimeter. “Insyallah tidak ada lagi naik air ke jalan dan semoga ini bisa terealisasi,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Lurah Bontang Kuala, Rony Apriansyah menambahkan bahwa saat air pasang, warga bahkan harus melewati trotoar kayu.
“Kalau sudah bulan purnama itu, seperti jadi tanda. Kalau banjir air laut pasti menggenangi jalan ini,” jelasnya usai mengikuti kegiatan sidak bersama Komisi lll DPRD Bontang pada, Senin (31/8/2020).
Ia berharap, agar jalan tersebut ditinggikan agar masyarakat tak perlu lewat di trotoar.
“Apalagi trotoar kayu itu berbahaya, untuk pengendara. Harapan kami setelah sidak ini akan ada realisasi,” tandasnya.