National Media Nusantara
Politik

Atasi Kesenjangan Mutu Pelajar, Anies Baswedan Buat Program Pertukaran Kepala Sekolah

Pertukaran Kepala Sekolah
Teks: Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Samarinda

Samarinda,Natmed.id – Dalam kunjungannya ke Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menjanjikan program pertukaran kepala sekolah.

Jika nanti ia terpilih sebagai presiden, maka pertukaran kepala sekolah berlaku secara nasional. Dari Jawa ke Kalimantan, Kalimantan ke Sumatera, Sumatera ke Sulawesi, Sulawesi ke Papua ataupun sebaliknya. Program itu akan dijalankan secara rutin.

Menurut Anies, dengan adanya pertukaran ini mampu melihat bagaimana seorang kepala sekolah dengan siswa unggulan di suatu daerah. Kemudian, memimpin dan menjalankan tugasnya hingga tercipta pelajar berprestasi.

“Kunci sukses sebuah pendidikan ada dua, pertama guru, kedua kepala sekolahnya. Kunci kedua inilah yang baik ya diseriusi untuk kita lakukan pertukaran kepala sekolah di daerah,” ungkapnya saat dalam acara Desak Anies di Da’coffee Samarinda, Kamis (11/1/2024).

Tak hanya itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2014-2016 ini berniat mengirim tiap-tiap guru secara berkala untuk mendapatkan pelatihan kompetensi.

Tujuannya, guna meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kompetensi para guru dalam memberikan bekal serta ilmu bagi penerus bangsa ke depan.

“Dua, kemampuan para guru juga harus diseriusi. Maka itu kita kirimkan mereka untuk mendapatkan pelatih sebagai program meningkatkan kompetensi,” tandas Anies.

Pernyataan itu merupakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan Kevin asal SMK Negeri 7 Samarinda. Salah satu peserta Desak Anies ini mengungkapkan adanya perbedaan signifikan antara pendidikan yang ada di Kaltim dengan pulau Jawa.

Kesenjangan itu diketahuinya saat mengikuti perlombaan yang ada di pulau Jawa. Kevin merasa kemampuan siswa dari Jawa lebih mendominasi dibandingkan siswa yang berasal dari Kaltim.

Kevin menganggap bahwa gap atau kesenjangan ini menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana gap tersebut timbul, padahal seluruh Indonesia menerapkan kurikulum yang sama.

“Saya merasa ada yang salah dengan pendidikan di Kaltim. Siswa-siswa Jawa jauh lebih unggul dari kita, di mana letak salahnya, Pak?,” tanyanya.

Related posts

Dewan Minta PUPR Merialisasikan Anggaran untuk Pembangunan

Phandu

Tak Hadir Pada Penetapan Nomor Urutan Paslon, Adi Darma Positif Covid-19

natmed

Beda Koalisi Parpol, Isran Noor Tetap Dukung Andi Harun di Pilkada Samarinda

Aras Febri