Samarinda, Natmed.id – Peristiwa kaburnya warga binaan pemasyarakatan (WBP) di salah satu Lapas Bali beberapa waktu lalu, Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda Moh Ilham Agung Setyawan mengatakan jika faktor kemungkinan penyebab kaburnya WBP adalah stress.
Moh Ilham Agung Setyawan biasa di sapa Ilham menerangkan bahwa masalah WBP yang kabur, itu tidak serta merta karena pengamanannya, melainkan nekat dan cara dari WBP itu sendiri atau karena ia rindu dengan keluarganya.
“Karena sampai saat ini di masa pandemi Covid-19, kunjungan secara langsung belum diperbolehkan,” ungkapnya saat memberikan keterangan kepada awak media di kantornya Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (26/10/2021).
Hal-hal demikian tidak bisa dipungkiri akan menjadi pemicu timbulnya rasa nekat meninggalkan tempat tahanan.
Ilham mengatakan, jika memang ada hal mendesak, mereka bisa mengajukan izin seperti izin luar biasa.
“Contohnya WBP mau jadi wali nikah anaknya, pembagian harta warisan, ada orang tua meninggal dan lainnya. Itu merupakan izin luar biasa, yaitu mengunjungi anak kandung, orang tua atau istri yang sakit atau meninggal dunia,” kata ilham.
Dirinya tidak lupa mengucapkan rasa syukur karena sampai saat ini. Hal demikian tidak pernah terjadi di masa kepemimpinannya.
“Alhamdulilah belum ada yang kabur. Kalau ada pun pasti akan kita lakukan evaluasi secepatnya,” terangnya.
Untuk sistem keamanannya sendiri, pihaknya menyediakan 9 titik telepon umum yang tidak dikenakan biaya atau gratis. Tidak hanya itu nantinya mereka akan menambah telepon umum itu menjadi 15 titik.
“Jadi kami menyediakan telepon umum yang gratis dan itu secara berurutan digunakan. Petugas juga akan mencatat siapa yang dihubungi oleh WBP,” ucapnya.
Ia juga mengaku bahwa di setiap Lapas sistem pengamanannya berbeda-beda.
“Misal sistem pengamanan antara Lapas Sudirman, Rutan Sempaja dan Lapas Narkotika Bayur. Itu pasti sudah beda bangunannya
,” kata Ilham Agung Setyawan.