Kukar, Natmed.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat kerja sama lintas sektor dan instansi dalam upaya menekan angka stunting.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Kusnandar, menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi berbagai instansi.
“Program penanganan stunting ini kan program pemerintah, jadi biar berhasil, harus ada kerja sama antar dinas,” ujarnya.
Dinkes Kukar memiliki peran utama dalam menangani kasus stunting dengan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang mengalami kondisi tersebut.
Namun, untuk mencegah stunting sejak dini, diperlukan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) yang bertanggung jawab menyediakan akses air bersih dan rumah layak huni.
“Dinkes berfokus pada pemberian makanan bergizi bagi anak yang mengalami stunting, sementara upaya pencegahan, seperti penyediaan air bersih dan rumah layak huni, menjadi tanggung jawab Dinperkim,” jelasnya.
Menurut Kusnandar, upaya pengentasan stunting tidak hanya bergantung pada intervensi gizi, tetapi juga perubahan perilaku dan perbaikan infrastruktur pendukung.
Oleh karena itu, kerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) juga menjadi bagian penting dalam strategi ini.
“Kita juga punya BPJS yang keaktifannya ada di Dinsos. Jadi agar program ini berjalan optimal, diperlukan kerja sama antar instansi,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan Kusnandar kepada awak media setelah menghadiri Forum Lintas Perangkat Daerah yang berlangsung di Bappeda Kukar, Rabu, 12 Maret 2025.
Melalui forum tersebut, Pemkab Kukar terus memperkuat koordinasi antar-OPD guna memastikan strategi penanganan stunting berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (Adv)
