Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Bontang, Natmed.id – Kota Bontang yang dijuluki Kota Industri prospektif untuk mempercepat pembangunannya. Namun satu hal yang perlu diantisipasi, sektor industri yang berbasis pada sumber daya alam tak terbarukan (unrenewable resources) tidak memilki jangka waktu yang panjang.
Soal ini pun dicermati Agus Haris, Wakil Ketua DPRD Bontang. Saat disambangi di Kantor DPD Partai Gerindra Bontang dalam liputan khusus bersama Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris, Kamis ( 20/8/2020).
Senator berlatar pendidik ini pun mengingatkan agar pemerintah memberikan fokus lebih dalam pembangunan sektor maritim yang potensinya sangat besar di Bontang.
“Banyak nelayan dari luar daerah Bontang dulu yang kita perhatikan. Kita melahirkan pabrik pengalengan ikan, tetapi Sumber Daya Laut (SDL) jenis ikan yang dibutuhkan belum ada di Bontang,” ungkap Agus Haris.
Menurutnya, jika mengandalkan import, ikan tersebut masih terbatas. Maka pemerintah dapat mengandalkan pembangunan pelabuhan peti kemas.
“Ini salah satu sudah ada dalam program wali kota, dimana di daerah Lok Tuan akan dibangun pelabuhan peti kemas sejauh 1 km menjorok ke laut,” ungkap Ketua Partai Gerindra Bontang itu.
Lantas bagaimana mengelola nelayan? Dirinya percaya, jika sektor ini dikelola dengan baik dan konsisten, disertai pembinaan yang baik kepada para nelayan, maka pendapatan dari bisnis ini pasti akan menggiurkan.
“Karena SDL Bontang itu banyak seperti teripang, rumput laut, udang, lobster, kepiting dan udang dapat diekspor. Nah teripang ini cukup banyak bahkan untuk diekspor. Ini yang belum tersentuh pemerintah,” sebut Agus Haris.
Kata dia, jika hal tersebut dibudidayakan maka potensi ekonominya sangat besar. Misal ada pariwisata lobster, teripang, kepiting dan lainnya. Usaha-usaha ini bisa pula disinergikan antara APBD Bontang dan APBN.
“Selain itu, sektor lain seperti pengembangan lahan persawahan juga perlu dipertimbangkan untuk menjaga ketahanan pangan Kota Taman” pungkasnya.