Samarinda, Natmed.id – Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat Kaltim memiliki tidak kurang dari 1.735 lubang bekas tambang.
Di Samarinda saja tercatat sebanyak 349 lubang bekas tambang. Kawasan bekas tambang tersebut terbengkalai dan dibiarkan begitu saja.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni menyampaikan terkait pemanfaatan lubang bekas tambang menjadi kawasan pembangkit ekonomi kreatif.
“Kalau bekas tambang dijadikan tempat wisata, Dispar pasti akan mendukung sepanjang regulasinya sesuai dan terpenuhi. Itu yang terpenting,” ucap Sri Wahyuni.
Bukan soal lokasinya, melainkan apa yang akan diintervensi. Lantas bagaimana melakukan peningkatan, daya saing layanan dan servicenya. Baginya, area manapun jika itu berpotensi menjadi tempat wisata dan regulasinya sesuai, tidak masalah.
Kehadiran kelompok sadar wisata (Pokdarwis) diharapkan bisa menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di desa wisatanya.
“Mungkin ada sungai kecil, orang hanya melihat itu hanya hal yang biasa, padahal itu bisa dijadikan tempat wisata ketika dihadirkan ada kursi apung sungai dan lain-lain. Kemudian ada kano. Itu sudah bisa menjadi tempat wisata. Itu bisa dikelola Pokdarwis di sana,” jelas Sri.
Di sisi lain untuk membesarkan tempat usaha perlu melakukan kerja sama dengan Pokdarwis, salah satunya dengan cara pengelolaan parkir, pasokan kudapan dan paket wisatanya.
Tidak hanya itu, yang terpenting juga Ikut memasarkan dan kerja sama, sebab keterlibatan semua pihak itu sangat penting.