Samarinda, Natmed.id – Arus penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dipastikan masih dalam kondisi stabil dan tidak menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan hari operasional biasa.

Meski demikian, pihak bandara tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh unsur pelayanan guna memastikan kelancaran dan keselamatan penerbangan.
Hal tersebut disampaikan Kasubbag Keuangan dan Tata Usaha Bandara APT Pranoto Samarinda Zaldi Ardian, usai menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor Polresta Samarinda, Senin, 15 Desember 2025.
Zaldi menjelaskan, secara operasional Bandara APT Pranoto menerapkan standar pelayanan yang sama setiap hari. Namun, pada momen tertentu seperti Natal dan Tahun Baru, kewaspadaan personel dan pengawasan di seluruh lini pelayanan tetap ditingkatkan.
“Kalau berbicara perbedaan, sebenarnya tidak ada. Hari-hari biasa pun kita melayani penerbangan dengan standar yang sama. Hanya saja pada momen khusus seperti Lebaran atau Nataru, kewaspadaan kita tingkatkan,” ujarnya.
Terkait penerbangan tambahan, hingga pertengahan Desember 2025 belum terdapat permintaan extra flight dari maskapai. Seluruh jadwal penerbangan masih berjalan normal sesuai dengan slot yang telah ditetapkan.
Ia juga menyampaikan bahwa pola pergerakan penumpang di Samarinda berbeda dengan sejumlah bandara besar lainnya. Berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penumpang justru lebih terasa pada periode Lebaran.
“Kalau Nataru, jumlah penumpang cenderung flat. Lonjakan itu biasanya terjadi saat Lebaran, dan sebagian besar pergerakan penumpang justru menuju daerah pedalaman, bukan ke Jakarta atau sebaliknya,” jelas Zaldi.
Dari sisi tarif penerbangan, Zaldi mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menetapkan kebijakan diskon tiket pesawat domestik selama periode Nataru. Diskon tersebut diberikan melalui pengurangan PPN serta penyesuaian komponen biaya lain yang disubsidi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kami di bandara bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut agar berjalan sesuai ketentuan selama periode Nataru,” katanya.
Adapun puncak arus penumpang diperkirakan terjadi pada 24 hingga 25 Desember 2025, sementara arus balik diprediksi berlangsung pada 3 hingga 4 Januari 2026, terutama apabila bertepatan dengan akhir pekan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dan kemungkinan banjir, pihak bandara mengimbau calon penumpang untuk datang lebih awal ke bandara serta mematuhi seluruh aturan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Keselamatan dan keamanan penerbangan bukan hanya tanggung jawab bandara dan maskapai, tapi juga seluruh pengguna jasa. Kami mengimbau penumpang untuk mematuhi aturan dan segera melapor jika membutuhkan bantuan,” pungkas Zaldi.
