Samarinda, Natmed.id – Usia harapan hidup masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat menjadi 79 tahun pada 2025, naik signifikan dibandingkan 74 tahun pada 2021. Peningkatan ini disertai ajakan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji agar warga terus menjaga kesehatan jantung melalui gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin.
Pernyataan tersebut disampaikan Seno Aji saat menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Provinsi Kaltim Masa Bhakti 2025–2030 di Aula Kadrie Oening Tower, Kamis 11 Desember 2025.
Menurut Seno Aji, kenaikan usia harapan hidup merupakan indikator positif, namun penyakit jantung tetap menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan keberhasilan kegiatan olahraga massal, seperti senam rutin setiap akhir pekan di Stadion Sempaja yang terbuka gratis untuk publik, sebagai salah satu faktor peningkatan kesehatan warga.
“Usia harapan hidup meningkat, ini hal baik. Tapi penyakit jantung tetap menjadi ancaman utama. Pemeriksaan kesehatan gratis penting untuk deteksi dini penyakit, termasuk jantung. Kalau ada potensi gangguan, bisa diobati sejak awal,” ujar Seno Aji.
Seno Aji juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah mendukung layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat. Selain itu, ia memberikan arahan strategis kepada pengurus YJI Kaltim yang baru dilantik untuk memperkuat program pencegahan penyakit jantung.
Pesan pertama, menurut Seno Aji, adalah memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, fasilitas kesehatan, dan dinas terkait. Kedua, meningkatkan literasi masyarakat tentang kesehatan jantung agar warga memahami pentingnya pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat.
Ketiga, mengoptimalkan teknologi digital untuk sosialisasi kesehatan yang lebih masif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda.
“Dorongan untuk hidup sehat harus dilakukan bersama. YJI perlu memanfaatkan teknologi digital agar edukasi tentang jantung sehat bisa menjangkau seluruh masyarakat,” kata Seno Aji.
Seno Aji menambahkan, YJI Kaltim ditantang untuk menggelar senam massal dengan jumlah peserta signifikan, menyesuaikan kondisi Kaltim yang memiliki 4 juta penduduk, sebagai respons dari cerita keberhasilan senam sehat di Jawa Barat yang mencapai 15.000 peserta.
Pelantikan ini, menurut Seno Aji, menjadi awal perjalanan pengurus YJI Kaltim untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat agar program pencegahan penyakit jantung dapat berjalan efektif.
“Pelantikan ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan besar. Semoga YJI Kaltim memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat,” tutup Seno Aji.
