Samarinda, Natmed.id – Yayasan Jantung Indonesia (YJI) terus memperluas akses layanan kesehatan jantung bagi anak-anak, termasuk di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sekretaris Jenderal YJI Pusat Rezka Oktoberia menyebut hingga 2025, yayasan telah membantu 2.368 pasien jantung bawaan, termasuk 171 anak yang sudah menjalani operasi, sementara 108 anak masih menunggu tindakan medis.
Data itu disampaikan Rezka saat pelantikan YJI Kaltim periode 2025–2030 di Aula Kadrie Oening Tower Dispora Kaltim, Kamis, 11 Desember 2025. Ia menekankan bahwa akses layanan jantung tidak boleh dibatasi oleh kondisi ekonomi keluarga.
“Setiap anak berhak atas jantung yang sehat. Tidak ada keluarga yang seharusnya menanggung beban pengobatan sendirian. Kesempatan hidup berkualitas adalah hak fundamental setiap manusia,” ujarnya.
Rezka menambahkan, YJI Kaltim akan menjadi ujung tombak pelaksanaan program edukasi, deteksi dini, dan layanan kesehatan jantung di wilayah ini, termasuk menjangkau daerah pedalaman.
Ia menilai pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, rumah sakit, hingga lembaga sosial untuk memperluas jangkauan layanan.
Selain itu, YJI bekerja sama dengan Philip Foundation melakukan penelitian terhadap 7.000 masyarakat di empat provinsi pilot project, yakni Jawa Timur, Sulawesi Utara, Lampung, dan Jawa Barat, untuk mendeteksi penyakit jantung rematik. Rezka berharap model ini dapat diterapkan di Kaltim untuk skrining masyarakat lebih luas.
“Setiap nama dalam daftar antrian pasien jantung bawaan menjadi pengingat bahwa tugas kami belum selesai. Di Kaltim, kami ingin memastikan layanan dan edukasi sampai ke tingkat akar rumput,” kata Rezka.
YJI selama lebih dari empat dekade telah menjadi denyut nadi kemanusiaan dengan misi menciptakan masyarakat sehat dan bebas dari ancaman penyakit jantung. Di Kaltim, yayasan menargetkan memperluas layanan skrining dan edukasi, sekaligus mendukung anak-anak kurang mampu mendapatkan operasi dan perawatan yang mereka butuhkan.
“Dengan sinergi bersama pemerintah dan mitra, Kaltim bisa menjadi contoh pelaksanaan pencegahan penyakit jantung di Indonesia timur,” tutup Rezka.
