Samarinda, Natmed.id – Babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII cabang squash dibuka di Lapangan Squash Gelora Kadrie Oening, Kamis, 11 Desember 2025. Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji yang juga Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kaltim menyoroti minimnya fasilitas di sejumlah daerah yang menghambat pembinaan atlet.

“Pagi hari ini kita adakan babak kualifikasi Porprov yang tentu saja akan membuahkan bibit-bibit baru bagi daerah dan cabang yang nantinya kita bawa ke tingkat provinsi, lalu nasional,” kata Seno Aji saat membuka pertandingan.
Ia menilai pembinaan atlet tidak bisa berjalan optimal tanpa dukungan fasilitas yang memadai. Beberapa wilayah seperti Paser, Penajam Paser Utara (PPU), Bontang, Berau, Kubar, dan Mahulu disebut masih kekurangan sarana squash.
“Sarana dan prasarana di daerah-daerah masih belum lengkap. PPU ada tapi di Sepaku, seharusnya juga hadir di Penajam. Bontang belum, Berau belum, Kubar dan Mahulu juga sama,” ujarnya.
Seno menekankan bahwa perkembangan cabang squash memerlukan kerja sama semua pengurus cabang. Ia menyoroti adanya atlet yang gagal tampil akibat konflik internal di tingkat cabang.
“Ada beberapa pemain yang tidak bisa main. Sangat disayangkan. Atlet yang tidak tampil akan langsung kita tampung di provinsi, tentunya kalau berprestasi,” katanya.
Ia menambahkan, squash di Kaltim memiliki talenta besar yang sebelumnya bahkan mampu berlaga di level internasional. Namun cabang ini sempat terhenti karena tidak dipertandingkan dalam beberapa agenda, termasuk PON 2028. Seno menyebut telah menghubungi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud agar squash tetap bisa dipertandingkan di luar PON.
Selain itu, Seno meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim memprioritaskan anggaran fasilitas latihan. “Nanti bisa ditimbang untuk diberikan anggaran agar anak-anak bisa berlatih dengan baik di sini. Kalau besok enggak diberikan, berarti terlalu kadisnya,” ujarnya tegas.
Terakhir, Seno mengingatkan atlet untuk berlatih dan bertanding dengan serius serta menjunjung sportivitas. “Berlatih dan bermainlah dengan baik. Semoga wasit juga fair sehingga atlet bisa bertanding optimal dan kita bisa membawa mereka ke level nasional maupun internasional,” pungkasnya.
BK Porprov squash ini diikuti atlet dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim dan menjadi ajang seleksi untuk cabang squash menuju level provinsi dan nasional.
