Samarinda, Natmed.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat serapan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) telah mencapai 64 persen hingga akhir November 2025. Porsi terbesar bantuan ini dialokasikan kepada sekolah swasta yang masih bergantung pada dukungan operasional dari pemerintah daerah.
Sekretaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan menyebutkan bahwa penyaluran tahun ini berjalan sesuai rencana. “Serapannya 64 persen sampai bulan sebelas, dan itu didominasi sekolah swasta. Sekolah negeri hanya sekitar 34 persen sisanya,” katanya usai menghadiri Upacara Hari PU ke- 80 di Halaman Kantor DPUPR Kaltim, Rabu 3 Desember 2025.
Menurutnya, dominasi penyaluran ke sekolah swasta disebabkan tingginya kebutuhan untuk membiayai guru honorer dan operasional sehari-hari. Banyak sekolah swasta dinilai belum memiliki kemampuan finansial untuk menutup kekurangan pembayaran tenaga pendidik.
“Guru-guru yang bukan PPPK itu kan banyak di sekolah swasta, sehingga BOSP sangat membantu untuk menutup kebutuhan mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, BOSP tetap menjadi instrumen penyeimbang di tengah keterbatasan rekrutmen guru baru. Disdikbud juga menyoroti masih adanya sekolah yang kekurangan guru, baik di tingkat negeri maupun swasta. Kondisi ini berdampak pada kualitas pembelajaran dan capaian akademik siswa.
“Memang masih ada kekurangan guru, terutama mata pelajaran tertentu. Ini berpengaruh pada nilai akademik yang tahun ini cenderung menurun,” terangnya.
Meski demikian, ia memastikan BOSP akan terus disalurkan secara terpantau dan diarahkan untuk memperkuat layanan belajar. Termasuk mendukung honor guru, kegiatan belajar, serta kebutuhan kelas yang masih mendesak.
“Kami pastikan transparansi dan pengawasannya berjalan. Tujuannya supaya sekolah bisa tetap menjalankan kegiatan belajar dengan baik,” ujarnya.
Disdikbud juga mendorong penggunaan BOSP secara lebih efektif, terutama untuk menjaga stabilitas pembelajaran di tengah berbagai tantangan seperti kekurangan guru dan kebutuhan operasional yang terus meningkat.
“BOSP ini penyangga utama bagi sekolah-sekolah yang sangat bergantung pada bantuan daerah. Ini harus benar-benar digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran,” tutupnya.
