Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan strategi selektif untuk mengoptimalkan potensi atlet dalam meraih juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kaltim Muhammad Faisal mengatakan persiapan dimulai sejak Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 untuk memastikan kesiapan atlet menghadapi Pra PON 2027.
“Syarat untuk menargetkan juara umum nasional minimal tiga besar, kita harus mempersiapkan atlet sejak satu tahun sebelumnya. Strategi kami adalah selektif, memilih cabang olahraga dan atlet yang benar-benar memiliki potensi meraih medali emas,” ujar Faisal, Kamis 27 November 2025.
Faisal menjelaskan pihaknya akan berkolaborasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim melalui forum diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk menyusun program persiapan dan pembinaan atlet.
Pemilihan atlet akan berbasis sistem grade, mulai dari Grade 1 untuk atlet potensial peraih emas, hingga Grade 3 untuk atlet yang masih dalam tahap pengembangan.
“Kita tidak bisa asal memilih atlet. Penilaian teknis dilakukan KONI, karena mereka lebih memahami potensi cabang olahraga secara rinci. Fokus kami adalah maksimalisasi hasil dengan anggaran yang terbatas,” kata Faisal.
Strategi ini menjadi kelanjutan dari dukungan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, yang menargetkan provinsi ini menjadi juara umum PON 2028. Pemerintah daerah sebelumnya telah menyalurkan penghargaan senilai Rp81,5 miliar kepada atlet, pelatih, dan official berprestasi dari PON XXI 2024 serta Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) 2024 sebagai bagian dari motivasi dan apresiasi kinerja atlet Kaltim.
Faisal menambahkan, strategi selektif dan pemantauan ketat terhadap pembinaan atlet diharapkan dapat menyiapkan Kaltim menjadi pesaing tangguh di tingkat nasional, sekaligus mempertahankan prestasi di cabang-cabang olahraga unggulan.
