Mayangan, Natmed.id – Upaya memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan terus dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo. Melalui Bapperinda, seminar bertema ekonomi sirkular digelar pada Rabu 19 November 2025. Ruang Majapahit Bale Hinggil Resto dan Ballroom sebagai langkah untuk mendorong transformasi ekonomi daerah.

Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Probolinggo Aminuddin, bersama Pj Sekda Rey Suwigtyo, jajaran asisten, serta sejumlah pejabat perangkat daerah yang terkait dengan sektor ekonomi dan pangan. Hadirnya para pemangku kebijakan dinilai mempertegas komitmen pemerintah dalam menerapkan model ekonomi berkelanjutan.
Seminar menghadirkan akademisi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Nur Baladina yang memaparkan konsep dasar ekonomi sirkular, manfaat penerapan, hingga tantangan implementasi di lapangan. Ia menegaskan bahwa ekonomi sirkular bertujuan memaksimalkan sumber daya tanpa menghasilkan limbah berlebih.
Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bapperinda Kota Probolinggo Retno Ambarwati mengatakan forum ini digelar untuk memperluas pengetahuan masyarakat terkait penerapan ekonomi sirkular.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa pola produksi berkelanjutan sangat penting dalam menciptakan ketahanan pangan jangka panjang,” ujarnya.
Retno menambahkan bahwa seminar ini juga dirancang untuk mengukur sejauh mana konsep ekonomi sirkular telah dipraktikkan oleh pelaku usaha, kelompok tani, hingga komunitas yang berkaitan dengan sektor pangan di Kota Probolinggo. Menurutnya, evaluasi ini penting sebagai acuan kebijakan ke depan.
Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa ekonomi sirkular merupakan arah pembangunan yang harus dikawal bersama. Ia menyebut pemerintah pusat dan daerah tengah mendorong model ekonomi yang mampu mengurangi limbah sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. “Kita ingin setiap sisa produksi bisa dimanfaatkan kembali,” tuturnya.
Aminuddin juga mengajak petani muda untuk lebih kreatif dalam mengolah limbah pertanian. Ia mencontohkan pemanfaatan sisa tanaman sebagai pupuk organik yang dinilai dapat menjaga kualitas tanah sekaligus memperkuat ekosistem pertanian.
Selain itu, Wali Kota Aminuddin menyinggung keberadaan Mal Bayuangga Grosir (MBG) yang menjadi wadah pemasaran utama bagi produk masyarakat. Ia menyebut Koperasi Merah Putih turut membantu melalui skema pinjaman dana bergulir hingga Rp5 juta bagi pelaku usaha yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Bisnis harus bertumpu pada keberadaan pasar yang jelas. Dengan kolaborasi lintas sektor, peluang ekonomi warga bisa berkembang lebih besar menuju cita-cita Indonesia Emas 2045,” ungkap Aminuddin.
Acara ini diikuti 72 peserta yang terdiri atas perangkat daerah, kader TP PKK kecamatan, petani milenial, kelompok P2L, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, Poklahsar, hingga perwakilan perusahaan. Mereka diharapkan menjadi penggerak penerapan ekonomi sirkular di lingkungan masing-masing.
