Probolinggo, Natmed.id – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) menggelar Sosialisasi Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan di Hotel Bromo View, Senin 17 November 2025. Kegiatan ini dibuka Asisten Perekonomian dan Pembangunan Aries Santoso, mewakili Wali Kota Probolinggo Aminuddin.

Kepala Disperinaker Retno Fadjar Winarti dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan memperkuat pemahaman para pemangku kepentingan mengenai pentingnya pengarusutamaan penyandang disabilitas dalam dunia kerja. Ia menekankan perlunya komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan setara.
Retno menjelaskan kegiatan ini memiliki tiga sasaran utama, yakni meningkatkan keberpihakan terhadap difabel, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta mendorong penempatan tenaga kerja disabilitas sesuai ketentuan yang berlaku. “Kami ingin memastikan ekosistem kerja inklusif benar-benar berjalan melalui kolaborasi seluruh elemen,” ujarnya.
Data penyerapan tenaga kerja Probolinggo hingga 2025, tercatat 20 pekerja difabel telah terserap di sektor formal dan informal, dengan sembilan perusahaan telah mempekerjakan tenaga kerja disabilitas. Ia berharap angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Semoga penempatan tenaga kerja difabel dapat berkembang sehingga ikut menekan angka pengangguran terbuka di Kota Probolinggo,” kata Retno menegaskan.
Kegiatan ini diikuti 130 peserta dari perusahaan, perbankan, serta pelaku UMKM. Para peserta diharapkan memahami peran ULD sebagai pusat layanan yang menjembatani kebutuhan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Aries Santoso mengatakan penyandang disabilitas merupakan bagian dari keberagaman yang harus dihormati hak-haknya. Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan akses pekerjaan yang adil bagi seluruh warga.
“Mereka memiliki hak yang sama untuk dipahami, dirangkul, dan diberi kesempatan yang setara, termasuk dalam dunia kerja,” tutur Aries.
Aries menjelaskan ULD merupakan fasilitas penting yang memberikan asesmen, pendampingan, serta akses layanan ketenagakerjaan yang sesuai kebutuhan tenaga kerja difabel. Ia menilai keberadaan ULD menjadi bukti keseriusan pemerintah membangun lingkungan kerja inklusif.
Lebih lanjut, Aries menyampaikan empat poin penting yang perlu dipahami peserta: pentingnya inklusivitas, peran strategis ULD, kolaborasi multipihak, serta akses ketenagakerjaan yang setara. Ia berharap kegiatan ini menjadi wahana memperkuat persepsi dan kerja sama lintas sektor.
“Manfaatkan momentum ini untuk memperluas pemahaman dan memperkokoh sinergi. Terus berkarya dan jangan jadikan keterbatasan sebagai hambatan untuk memberi kontribusi terbaik bagi daerah,” pungkasnya.
