National Media Nusantara
Samarinda

Jam Buka hingga Program Literasi, Inilah Layanan Perpustakaan Kota Samarinda

Teks: Koleksi buku Perpustakaan Kota Samarinda

Samarinda, Natmed.id – Perpustakaan Kota Samarinda menjadi salah satu pusat pembelajaran terpenting di Kalimantan Timur. Dengan koleksi buku yang beragam dan fasilitas modern, tempat ini menjadi tujuan utama bagi pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang ingin mengakses informasi dan menambah pengetahuan.

Teks: Kepala Bidang Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan Kota Samarinda Ernawati

Kepala Bidang Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan Kota Samarinda Ernawati mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) meski pada tahun ini kegiatan-kegiatan keuangan mengalami rasionalisasi yang cukup tinggi. Menurutnya, hal tersebut membuat sejumlah kegiatan harus diprioritaskan, namun upaya maksimal tetap dilakukan agar program literasi tetap berjalan.

“Kita agak susah di tahun ini melaksanakan kegiatan-kegiatan, karena keuangannya itu dirasionalisasi sangat tinggi. Jadi kita berusaha semaksimal mungkin bagaimana kegiatan yang bisa kita laksanakan dan prioritas,” kata Ernawati.

Ia menambahkan bahwa Perpustakaan Kota Samarinda cukup adaptif berkat dorongan kepala dinas dan koordinasi antarbidang. “Perpustakaan itu adalah ujung tombak untuk kecerdasan kalau kita tidak membaca kita tidak akan bisa tahu apa dunia,” kata Ernawati.

Perpustakaan Kota Samarinda memiliki jam operasional yang konsisten sehingga memudahkan masyarakat untuk berkunjung. Layanan dibuka setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 sampai 17.00 Wita, sedangkan pada hari Sabtu hanya sampai pukul 14.00 Wita. Pada hari Minggu dan libur nasional perpustakaan tutup, namun jam operasional bisa menyesuaikan jika ada kegiatan khusus atau peringatan tertentu.

Fasilitas yang tersedia di perpustakaan cukup lengkap. Ruang baca yang nyaman dengan kursi dan meja ergonomis membuat pengunjung bisa belajar dengan tenang. Koleksi buku yang beragam mencakup fiksi, nonfiksi, hingga referensi akademik, termasuk karya klasik dan terbitan terbaru. Bagi yang datang berkelompok, tersedia ruang diskusi yang dilengkapi fasilitas audio-visual.

Pengunjung juga dapat memanfaatkan area komputer dengan akses internet gratis untuk penelitian maupun pengerjaan tugas. Perpustakaan tidak melupakan pembaca anak-anak dengan menghadirkan ruang khusus anak yang berisi koleksi buku serta area bermain untuk menumbuhkan minat baca sejak dini.

Sejumlah kegiatan literasi turut diadakan, mulai dari workshop penulisan, diskusi buku, hingga pameran buku bersama penerbit lokal. Pada peringatan Bulan Baca Nasional, perpustakaan mengadakan berbagai kegiatan menarik, termasuk lomba bercerita untuk anak-anak.

Selain itu, layanan peminjaman online juga tersedia sehingga anggota bisa meminjam dan mengembalikan buku dengan lebih mudah. Pengunjung yang membutuhkan bantuan dapat mendatangi pusat informasi dan konsultasi yang disediakan, di mana staf perpustakaan siap memberi rekomendasi sesuai kebutuhan.

Untuk mendukung kenyamanan, perpustakaan menyediakan fasilitas tambahan berupa Wifi gratis, pojok kopi, serta area parkir yang aman. Aksesibilitas juga diperhatikan dengan menghadirkan fasilitas ramah difabel serta tanda petunjuk yang jelas di setiap sudut ruang.

Pengunjung yang ingin meminjam buku cukup mendaftar menjadi anggota. Prosedur pendaftaran terbilang mudah dan gratis. Setelah resmi menjadi anggota, pengunjung dapat meminjam hingga lima buku sekaligus dengan masa peminjaman selama dua minggu dan opsi perpanjangan bila buku tersebut masih tersedia.

Selain berfokus pada pelayanan umum, Dinas Perpustakaan Kota Samarinda juga aktif melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah. Upaya ini diarahkan untuk membantu perpustakaan sekolah agar bisa berkembang dan meraih akreditasi. Ernawati menuturkan masih ada sekolah yang menganggap perpustakaan kurang penting, sehingga pihaknya terus mendorong agar kesadaran akan fungsi perpustakaan semakin meningkat.

“Kesadaran dari sekolah-sekolah ini mungkin menganggap belum terlalu penting ya. Itulah kami mendorong mereka arti perpustakaan yang sebenarnya,” katanya.

Related posts

Kejati Kaltim Temukan Bekas Galian Tambang Ilegal di Bendungan Samboja

natmed

Cuaca Buruk, Tujuan Surabaya dan Sulawesi Dilakukan Penundaan Keberangkatan

Febiana

MSI Group – JMSI Kaltim Berbagi Rezeki, Dari Juanda Sampai Kantor Gubernur

Phandu