
Kukar, natmed.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur Firnadi Ikhsan menyebutkan, raihan prestasi sejumlah atlet Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Kutai Kartanegara dalam ajang Borneo Extrem Jungle Run Tahun 2025 menjadi penanda penting bagi kebangkitan olahraga lari trail sebagai cabang prestasi di daerah.
Gelaran lomba yang berlangsung belum lama ini di Samarinda tersebut memperlihatkan daya saing dan semangat juang para pelari Kukar dalam kompetisi berstandar nasional.
Firnadi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum ALTI Kutai Kartanegara, menyampaikan apresiasi tersebut dalam sebuah kegiatan khusus bertajuk Apresiasi Prestasi Atlet ALTI Kukar, yang dilangsungkan di Café Nasa, Tenggarong, Jumat malam, 18 Juli 2025.
Firnadi menegaskan pentingnya mencatat dan merawat capaian atlet daerah demi pembangunan olahraga jangka panjang.
“Jadi pengurus daerah ALTI Kutai Kartanegara melaksanakan kegiatan apresiasi raihan prestasi yang dicapai oleh atlet-atlet ALTI yang ikut dalam ajang Borneo Ekstrem Jungle Run di Samarinda,”ujarnya kepada wartawan.
“Keikutsertaan para atlet difasilitasi langsung oleh ALTI Kukar sebagai bentuk dukungan pengembangan prestasi olahraga lari trail di tingkat daerah,”sambungnya.
Menurut Firnadi, inisiatif ini merupakan langkah awal dalam membangun tradisi pembinaan yang lebih sistematis. Selama ini, lari trail lebih sering diasosiasikan sebagai olahraga rekreasi atau tantangan personal.
Namun setelah ALTI resmi diterima sebagai anggota ke-72 KONI pada tahun 2024, maka sejak saat itu pula, lari trail telah masuk ke dalam kategori cabang olahraga prestasi yang menuntut sistem pembinaan, pencatatan prestasi, dan pembibitan atlet yang berkelanjutan.
“Kita harus mulai sekarang memang betul-betul membuat manajemen pembinaan atlet di daerah-daerah supaya tercatat dan betul-betul terbina. Ini untuk mengetahui capaian yang harus dilakukan oleh atlet-atlet kita sehingga bisa memenuhi kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi,” tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Ia juga menjelaskan, lari trail memiliki sistem peringkat internasional yang dikelola oleh International Trail Running Association (ITRA). Dalam skema tersebut, sejumlah event yang diakui akan memberikan poin bagi atlet, yang nantinya menjadi dasar seleksi untuk keikutsertaan dalam kejuaraan nasional bahkan internasional.
Misalnya kalau di Kaltim ada Borneo Ultra Mix Trail (BUMP) itu ada poin kalau mengikuti kejuaraan tersebut, demikian pula nanti kejuaraan di Bontang juga ada poin, dan poin ini akan menentukan peringkat seorang pelari trail, dan ini akan kita gunakan untuk nanti mengikuti seleksi sehingga bisa mengikuti kejuaraan nasional maupun kejuaraan dunia.
Ia menambahkan, capaian yang diraih para atlet ALTI Kukar tidak hanya lahir dari ambisi pribadi semata, tetapi juga menjadi bagian dari kebanggaan bersama masyarakat daerah. Keberhasilan mereka membawa nama Kutai Kartanegara ke panggung olahraga lari trail nasional merupakan hasil dari kerja keras, semangat kolektif, dan komitmen dalam pembinaan.
“Pembinaan akan terus diberikan melalui keikutsertaan di kejuaraan lainnya, serta penghargaan dan pembinaan bagi para atlet. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua atlet yang sudah berjuang membawa nama Kukar,” tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, dalam ajang Borneo Extrem Jungle Run 2025 tersebut, sejumlah atlet dari ALTI Kukar berhasil menorehkan prestasi membanggakan.
Asriel keluar sebagai Juara 1 di Kategori Umum 10K, diikuti Bagas yang finis di posisi ke-4, Wandi di posisi ke-5, serta Arie dan Lidya yang masuk enam besar dengan status pelari potensial.
Sementara di Kategori Master 10K, Hj. Indah turut mempersembahkan medali dengan menempati peringkat ke-3.
Kemenangan ini diyakini menjadi langkah awal menuju peta kompetisi lari trail yang lebih kompetitif di Kalimantan Timur, sekaligus menegaskan posisi Kutai Kartanegara sebagai lumbung atlet potensial dalam cabang olahraga yang menuntut fisik, mental, dan strategi ini.