
Kukar, Natmed.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk Program Beasiswa Kukar Idaman Tahap 1.
Program ini bertujuan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi pelajar serta mahasiswa yang berdomisili di Kukar.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kukar Dendy Irawan Fahrizal mengungkapkan bahwa pendaftaran Beasiswa Kukar Idaman telah dibuka sejak 3 Februari dan akan berakhir pada 13 April 2025.
“Saat ini, sosialisasi telah dilakukan di 20 kecamatan wilayah Kukar. Selain itu, kami juga menyosialisasikan program ini di empat kota besar di luar Kalimantan Timur, yaitu Yogyakarta, Makassar, Malang, dan Samarinda,” ujar Dendy, Jumat, 7 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa dalam sosialisasi kali ini, pemerintah tidak hanya sekadar menginformasikan program beasiswa, tetapi juga melakukan pendampingan bagi calon pendaftar agar mereka tidak kesulitan dalam proses administrasi.
“Kami tidak lagi menggunakan agen dalam sosialisasi, melainkan turun langsung ke sekolah-sekolah dan kampus. Selain memberikan pemahaman tentang program ini, kami juga membantu para pelajar dan mahasiswa dalam membuat akun serta menyiapkan dokumen persyaratan,” jelasnya.
Bagi peserta didik yang belum berhasil mendapatkan Beasiswa Kukar Idaman pada tahap pertama ini, Dendy meminta agar tidak berkecil hati. Pasalnya, program ini dibuka dua kali dalam setahun dan tahap kedua akan dibuka kembali pada September mendatang.
“Setiap tahun, beasiswa ini dibuka dalam dua tahap. Jika tidak lolos di tahap pertama, masih ada kesempatan di tahap kedua,” tambahnya.
Menurut Dendy, Pemkab Kukar menargetkan sekitar 1.220 peserta didik sebagai penerima Beasiswa Kukar Idaman di setiap tahapnya. Dengan skema pembukaan dua kali dalam setahun, jumlah penerima beasiswa berpotensi lebih tinggi dari angka tersebut.
“Jika dibuka dua kali dalam setahun, maka pencapaiannya bisa lebih banyak dari target yang ditetapkan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa skema pembagian beasiswa dalam dua tahap ini tidak memengaruhi anggaran yang telah disediakan.
“Anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama adalah Rp8 miliar. Meskipun ada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD, strategi membuka beasiswa dalam dua tahap tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, capaian penerima manfaat bisa tetap tinggi, bahkan hingga 8.050 orang,” jelas Dendy.
Ia menegaskan bahwa dalam tahap ini, kategori dan persyaratan beasiswa tidak mengalami perubahan.
“Kategori beasiswa tetap sama, yaitu Beasiswa Kerja Sama Tuntas dan Beasiswa Stimulan. Stimulan ini mencakup kategori akademik, non-akademik, serta beasiswa bagi masyarakat prasejahtera seperti yatim piatu,” pungkasnya. (Adv)