Jakarta, Natmed.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan bahwa perhatian terhadap anak semakin berkurang di era digital yang tengah berlangsung.
Salah satu indikatornya minimnya lagu khusus anak-anak. Kondisi ini berbeda di era 80-90an yang memang banyak bermunculan lagu bagi anak-anak, seperti “Balonku dan Cicak-cicak di Dinding”.
“Sekarang (anak-anak) lebih banyak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa,“ ujarnya dikutip dari channel YouTube Kemdikdasmen, Senin, 3 Februari 2025.
Arifah menyatakannya saat peluncuran album Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (Kicau) di halaman Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Minggu, 2 Februari 2025.
Ia menegaskan, Kementerian PPPA mendukung penuh peluncuran album Kicau oleh Kemendikdasmen. Sebab, kementerian yang dipimpinnya juga memiliki fokus untuk memenuhi dan melindungi hak anak.
“Kami sangat mendukung, karena (memang sekarang) krisis lagu anak. Ini momentum (untuk mengingatkan) kalau anak-anak juga berhak mendapatkan hiburan,“ kata Arifah.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan pentingnya keseimbangan antara aktivitas digital dan fisik bagi anak-anak.
Ia mengungkapkan bahwa di tengah semakin terhubungnya berbagai aspek kehidupan dengan teknologi, Kementerian Komdigi justru mendorong anak-anak untuk lebih banyak beraktivitas secara fisik.
“Kemajuan teknologi informasi harus diimbangi dengan aktivitas fisik dan interaksi langsung agar anak-anak tetap tumbuh dengan sehat dan seimbang,“ ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, turut menyoroti dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kesehatan anak-anak.
Ia menegaskan bahwa paparan digital yang berlebihan dapat berdampak pada kesehatan mental serta perkembangan sosial anak.
“Kami melihat adanya peningkatan kasus gangguan kecemasan dan kurangnya keterampilan sosial pada anak akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia digital,“ katanya.
“Oleh karena itu, kami mendukung upaya untuk membatasi penggunaan media digital yang berlebihan serta mendorong lebih banyak interaksi sosial langsung guna mendukung perkembangan anak secara optimal,” tambahnya.
Peluncuran album Kicau ini juga dalam upaya melindungi anak-anak di era digital. Apalagi, pemerintah telah merencanakan pembatasan media sosial bagi anak-anak guna mencegah dampak negatif.
Hal ini seperti kecanduan gadget, keterlambaan bicara, dan masalah kesehatan mental akibat paparan konten yang tidak sesuai.