Samarinda, Natmed.id – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-59 yang jatuh pada 12 November 2023 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Jalan Sehat bertajuk “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”.
Dalam kesempatan itu ada beberapa rangkaian kegiatan yang digelar, seperti jalan sehat, senam sehat bugar, gowes, pameran dan bazar kesehatan.
Selain itu, bakti sosial donor darah, pelayanan kesehatan, pelayanan umum (surat izin mengemudi, surat tanda nomor kendaraan, dan identitas kependudukan digital), serta pembagian undian.
Sebelumnya, terdapat rangkaian kegiatan HKN, yaitu sarasehan yang melibatkan seluruh stakeholder di bidang kesehatan pada (14/11/2023) lalu. Selain itu, ramah tamah dengan ASN, tenaga honorer, purna tugas, dan pimpinan institusi pendidikan pada, Jumat (17/11/2023) kemarin di Aula Dinas Kesehatan Kaltim.
Adapun puncak acara untuk menutup kegiatan HKN Ke-59, yakni kegiatan jalan sehat, gowes, bakti sosial, dan bazar UMKM di Aula GOR Kadrie Oening, Sempaja, Sabtu (18/11/2023).
“Untuk bazar kita melibatkan UMKM dan ada banyak hadiah yang sudah disiapkan seperti motor, kulkas, serta TV. Kalau ada masyarakat umum yang berpartisipasi tidak masalah. Kami sifatnya ingin kegiatan ini dinikmati semua kalangan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi sistem kesehatan di Kaltim yang mengalami transformasi. Hal ini seiring dengan diberlakukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Salah satu perubahannya adalah kelembagaan rumah sakit yang kini menjadi unit organisasi di bawah naungan Dinkes.
Evaluasi ini bertujuan agar dapat menyelaraskan kegiatan sehingga dapat dikoordinasikan dalam satu komando yang sama di bawah Dinkes.
“Jadi, kalau ada masalah terkait layanan yang tidak puas, masalah terkait saran, bisa langsung melalui badan pengawas rumah sakit yang kedudukannya di Dinkes,” tuturnya.
Jaya juga menyebutkan penambahan tim medis mengikuti ketersediaan pelayanan. Tahun ini banyak tenaga kesehatan yang mendapat beasiswa untuk sekolah spesialis dan akan kembali bertugas di Kaltim setelah lulus. Tahun ini juga sudah beberapa gedung rumah sakit baru di Kaltim yang diresmikan.
“Jadi, sistem pelayanan kesehatan di Kaltim diharapkan ke depannya lebih baik dari sebelumnya. Kalau infrastruktur kesehatan bertambah pastilah akan berpengaruh,” jelasnya.
Ia menjelaskan transformasi kesehatan meliputi empat pilar, yaitu penguatan sistem kesehatan, penguatan sumber daya manusia kesehatan, penguatan pelayanan kesehatan primer, dan penguatan jaminan kesehatan nasional.
Melalui transformasi kesehatan, Jaya berharap dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu, menurunkan angka kematian ibu dan anak, menekan penularan penyakit menular dan tidak menular, serta mengurangi beban biaya kesehatan.