Samarinda, Natmed.id – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Faisal berharap Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Informasi Geospasial dapat menjadi bekal guna mewujudkan sebuah data dan kebijakan yang valid.
Bimtek Geospasial bertajuk sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia ini digelar dalam rangka persiapan Diskominfo Kaltim. Hal ini jika suatu saat diminta menjadi pengelola Satu Data di Kaltim oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim.
Faisal mengungkapkan bahwa saat ini Kaltim memiliki website Satu Data Kaltim yang merupakan kebijakan tata kelola data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Fasilitas itu untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Satu Data Kaltim terdiri dari 54 lembaga pemerintahan, 44 topik data pemerintahan, dan 5.209 dataset pemerintahan, yang dapat diakses secara online oleh masyarakat umum. Satu Data Kaltim ini menjadi portal terintegrasi untuk pengolahan, kemudahan dan keterbukaan akses data bagi warga dan Pemprov Kaltim.
“Satu Data Kaltim kita ada, sebagai transparansi dan open data, di sana ada 5000-an dataset yang bisa dibuka masyarakat umum. Ini sebagai portal untuk pengolahan, kemudahan dan keterbukaan data,” jelasnya, di Ruang Rapat Rock Hotel Ibis Samarinda, Senin (6/11/2023).
Melalui Bimtek Geospasial di lingkungan Diskominfo Provinsi Kaltim dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim diharapkan menjadi bekal pengetahuan terkait informasi Geospasial.
Geospasial sendiri merupakan aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.
Artinya, data yang disunguhkan akan dilengkapi dengan lokasi, letak, dan posisi objek yang dibutuhkan secara spesifik, yang mana data tersebut tidak lagi hanyalah sebuah angka.
“Geospasial sendiri ini sudah tidak lagi angka, sekarang kalau mau lihat berapa angka stunting di Samarinda, bisa melihat sampai lokasi, titiknya dimana. Geospasial nanti terlihat dalam bentuk peta, titik-titik yang ingin dicari,” bebernya.
Faisal berharap ilmu dan pengetahuan yang diterima dalam kegiatan itu dapat diimplementasikan dan diaplikasikan dengan baik, sehingga ke depan data yang tersaji adalah data yang tepat dan valid. Bila data yang tersaji adalah data yang tepat, maka keputusan dan kebijakan yang diambil para pemimpin bangsa juga diharapkan menjadi keputusan yang tepat.
“Harapannya bisa terwujud bagaimana mimpi kita, secara cita-cita kita sudah punya. Kita bisa melakukannya dan implementasi yang mudah-mudahan teman-teman dan staf bisa memahaminya bisa menggunakan dengan baik. Hingga akhirnya data itu menjadi data yang tepat dan benar, mudah-mudahan pimpinan juga membawa kebijakan yang baik dengan apa yang tersaji di data,” tutupnya.