National Media Nusantara
Kutai Kartanegara

Masyarakat Desa Rapak Lambur Antusias Menyambut Proyek Pembangunan Masjid

Kepala Desa Rapak Lambur Muhammad Yusuf

Kukar,Natmed.id – Kondisi bangunan ibadah di Desa Rapak Lambur menjadi perhatian utama Kepala Desa Rapak Lambur  Muhammad Yusuf, karena dianggap tidak memadai, terutama selama bulan Ramadan atau perayaan hari besar, yang seringkali tidak dapat menampung jemaah yang hadir.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, yang berlokasi Kecamatan Tenggarong, Jalan Gerbang Dayaku, kepada MSI Group, Rabu (25/20/2023).

“Sebetulnya di sini belum ada masjid, bangunan ibadah yang ada di sini masih kategori musala berdasarkan ukurannya yang kecil,” jelasnya.

“Maka dari itu saat ada kunjungan bupati, kami adakan perencanaan terkait pembangunan masjid disini,” sambungnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya telah memulai perencanaan pembangunan masjid di Desa Rapak Lambur. Proses perencanaan ini telah mencapai tahap yang signifikan, dan rencananya masjid akan dibangun di atas lahan pasar yang saat ini kurang produktif.

“Alhamdulillah di tahun 2023 ini sudah masuk tahap perencanaan dan pembangunan,” tuturnya.

“Rencananya akan dibangun diatas lahan pasar, sebab saya menilai saat ini kegiatan di pasar kurang produktif, sekalipun diadakan pasar malam, namun animo masyarakat tetap kurang, ” sambungnya.

Yusuf menyampaikan pembangunan masjid ini akan memiliki dampak positif pada masyarakat, terutama karena lokasi masjid akan dilewati oleh tiga kecamatan, seperti Sebulu, Muara Kaman, dan Kota Bangun. Ia juga berencana menyediakan rumah singgah bagi para pendatang yang datang dari jauh untuk beristirahat, yang tentunya akan mendukung perekonomian lokal.

Desa Rapak Lambur, yang telah berdiri selama puluhan tahun, sangat menantikan pembangunan masjid ini sebagai sarana untuk menyatukan masyarakat dalam satu masjid yang lebih besar.

Respon dari masyarakat terhadap rencana ini sangat positif, dan tidak ada kendala yang signifikan terkait pengalihan lahan pasar menjadi masjid. Ini diharapkan dapat mengatasi perpecahan yang mungkin terjadi akibat keberadaan tujuh musala di daerah tersebut.

“Alhamdulillah respon masyarakat sangat positif terhadap pembangunan masjid ini, dan tidak ada kendala terkait pengalihan lahan pasar menjadi masjid, sebab mereka pun merasa lahan pasar tersebut tidak produktif,” jelasnya.

“Terlebih di sini itu ada tujuh musala, dan harapannya ketika sudah terbangun, dspat menyatukan kami semua,” pungkasnya.

Related posts

Edi Damansyah Warning Pengusaha untuk Patuhi UMK 2025

natmed

Jaga Marwah Profesi, JMSI Kukar Gelar Pelatihan Bagi Jurnalis Muda

Irawati

Dilantik sebagai Anggota DPRD Kukar, Dermawan Bertekad Percepat Program Pemerintah

ericka