Bontang,Natmed.id – Ketua Komisi ll DPRD Bontang Rustam mengatakan bahwa pihaknya terus terbuka terhadap investor yang akan masuk di Kota Bontang.
Namun ia berharap agar investor yang masuk di Kota Bontang memberikan manfaat terhadap masyarakat Bontang. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama PT Kaltim Industri Estate (KIE) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang di Sekretariat Dewan, Senin (27/6/2022).
“Tapi lagi lagi harus berdampak kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap agar dinas yang terkait langsung dalam menangani investor memberikan peringatan agar perusahaan yang ingin membangun di bangun berdampak terhadap Kota Bontang.
“Saya bersama komisi II dan teman-teman di Bontang welcome pasca migas ini. Tapi jangan ibaratnya di gantungi permen terus kita di sikat dari belakang. Semisalnya aturan 75 persen diperuntukkan untuk masyarakat lokal, 25 persen untuk dari luar. Ini malah terbalik,” terangnya.
Menurutnya pemerintah harus selektif dalam menerima investor yang akan masuk di Kota Bontang. Pasalnya seperti perusahaan Pupuk Kaltim laba bersihnya pada tahun 2021 kurang lebih 6 triliun namun Bontang sendiri tidak mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH).
“Dari PT Badak masih dapat. Tapi PKT mau untung 10 triliun kita tidak dapat apa-apa dari pupuk itu,” urainya.
Sementara itu, Koordinator Perizinan DPMPTSP Febtri Manik, mengatakan bahwa pada dasarnya tidak mudah investor masuk. Sebab ada serangkaian perizinan yang harus dilengkapi. Akan tetapi, terkait penerbitan OSS bisa dilakukan secara online, sehingga calon investor atau pelaku usaha, mendapat kemudahan untuk memulai bisnis.
“Sebenarnya tidak semudah itu nvestor bisa masuk, ada beberapa tahapan perizinan, cuma memang untuk penerbitan OSS itu cukup mudah, dan beberapa perizinan lain tidak masuk dalam wewenang OPD di daerah,” tandasnya.
