Reporter: Emmi – Editor: Redaksi
Samarinda, Natmed.id – Penyebaran Virus Corona (Covid-19) membuat pemerintah mengambil keputusan menghentikan kegiatan yang melibatkan banyak massa.
Dari hasil rapat paripurna, Rabu (18/3/2020), sebanyak 55 anggota dewan diminta untuk turun membantu masyarakat pencegahan Covid-19. Kemudian salah satunya menghentikan perjalanan luar kota untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19 dan kesepakatan untuk lockdown. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi ll DPRD Kalimantan Timur, Nidya listiyono, kepada Natmed.id, Selasa(24/3/2020) di Angkringan Wijaya Kesuma
“Lockdown yang dimaksudnya ialah perjalanan keluar. Kita menghentikan perjalanan dinas, juga sepakat turun membantu memberikan imbauan kepada masyarakat agar bisa tetap dirumah, menghindari kerumuhan massa,” ujarnya.
Ia menyatakan, mendukung penuh pemerintah segera melakukan tindakan-tindakan preventif termasuk anggaran dana taktis yang ada dipemerintah agar segera disalurkan. Hari ini saya keliling mencari disinfektan, APD (alat pelindung diri, Red.), masker, dan alternatif pembuatan disinfektan dimana- mana kosong.
“Ini perlu dilakukan operasi pasar karena jangan sampai ada penumpukan barang,”kata Tyo yang juga ketua Tim Sukarelawan Harum Center.
Lebih lanjut, masyarakat termasuk para medis perlu APD, karena tenaga medis telah melakukan komunikasi kebutuhan APD sangat minim, padahal tenaga medis ini secara langsung berkontak dengan penderita Covid-19, maka jadi itu perlu perlindungan secara maksimal
“Kita mengupayakan mencari jalan bagaimana hal ini dipenuhi. kemudian pemerintah agar memberikan insentif lebih kepada para medis, karena mereka berjuang sangat luar biasa, perlu diperhatikan baik dari keselematan, kesehatan, peralatannya, kesejahteraannya selama wabah ini,” harapanya.
Ia juga menegaskan agar masyarkat tidak panik dalam situasi saat ini, pihak legislatif dan eksekutif bisa turun kelapangan mengimbau masyarakat menjaga keselamatannya.
