Kutim, Natmed.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur (Disdikbud Kutim) memprioritaskan tiga program dalam upaya memeratakan peningkatan kualitas pendidikan.
Kepala Dinas Disdikbud Kutim Mulyono mengatakan bahwa prioritas tersebut adalah pemerataan tenaga pendidik, akreditasi, dan peningkatan sarana prasarana (sarpras). Ketiganya merupakan hal penting yang masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Menurutnya, pemerataan kualitas pendidikan merupakan bagian dari tujuh program Disdikbud Kutim. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Tiga prioritas utama yang menjadi fokus kami saat ini adalah pemerataan tenaga pendidik, akreditasi, dan peningkatan sarana prasarana,” ungkap Mulyono dalam wawancara pada Kamis (23/11/2023).
“Ketiga aspek ini kami nilai masih belum optimal, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius untuk direalisasikan,” lanjutnya.
Dengan pemerataan tenaga pendidik, Mulyono berharap dapat menciptakan distribusi guru yang seimbang di setiap sekolah. Hal ini penting untuk memberikan akses pendidikan yang merata kepada seluruh siswa di berbagai wilayah Kutim.
“Kami berkomitmen melakukan pemerataan tenaga pendidik agar setiap sekolah memiliki guru yang memadai. Distribusi guru yang merata diharapkan dapat mendukung kualitas pendidikan di semua tingkatan,” tambah Mulyono.
Sementara itu, dalam konteks akreditasi Mulyono menekankan pentingnya penilaian dan pengakuan terhadap kualitas pendidikan di setiap sekolah. Melalui proses akreditasi, diharapkan dapat terukur secara objektif kualitas pendidikan yang diberikan oleh setiap lembaga pendidikan di Kutim.
“Peningkatan akreditasi menjadi langkah penting untuk menjamin mutu pendidikan. Kami akan terus berupaya meningkatkan standar dan kualitas setiap sekolah di Kutai Timur agar dapat memberikan pendidikan terbaik kepada peserta didik,” tegas Mulyono.
Lebih lanjut, Mulyono menegaskan bahwa ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan demikian, dapat mendukung pengembangan potensi siswa.
“Dalam merencanakan peningkatan sarana prasarana, kami akan memastikan bahwa setiap sekolah memiliki fasilitas yang memadai. Fasilitas yang baik menciptakan atmosfer belajar yang nyaman dan produktif bagi siswa,” pungkas Mulyono.
