National Media Nusantara
Tokoh

Talkshow di Kaltim, Dee Ibaratkan Literasi Mirip Proses Bernafas

Samarinda, Natmed.id – Penulis sekaligus musisi ternama, Dewi “Dee” Lestari Simangunsong, hadir sebagai narasumber dalam talkshow Gebyar Literasi di Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/10/2024).

Dalam acara yang dipandu oleh moderator Darma dan berlangsung meriah tersebut, Dee mengajak warga Kaltim untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi melalui siklus menulis dan membaca.

Dee yang dikenal melalui karya-karya seperti Supernova, Filosofi Kopi, dan Perahu Kertas, menekankan literasi tidak hanya soal membaca, tetapi juga soal menulis.

Menurutnya, siklus literasi mirip dengan proses bernafas. Artinya, membaca adalah proses menarik nafas dan menulis adalah proses mengembuskannya.

“Kita harus menulis agar apa yang kita baca bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri. Tapi, juga untuk orang lain,” ujar Dee di hadapan audiens di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda.

Ia juga menyoroti pentingnya menulis sebagai proses yang berkelanjutan dan tidak instan.
“Menulis dan membaca seperti otot yang perlu dilatih terus-menerus. Tidak ada yang tiba-tiba bangun pagi langsung jadi penulis hebat,” ungkapnya.

Dee menekankan bahwa upaya ini membutuhkan latihan yang berkesinambungan dan dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari komunitas baca hingga peran orang tua di rumah.

Dee Lestari juga menyinggung tantangan yang dihadapi literasi di era digital, di mana perhatian masyarakat semakin terpecah oleh aplikasi dan distraksi di ponsel.

Namun, ia mengingatkan, teknologi bukanlah musuh, melainkan harus dikelola dengan bijak. Terutama dalam memberikan akses bacaan kepada anak-anak.

Dalam sesi diskusi, Dee menyatakan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dari segi sumber daya alam dan kearifan lokal yang bisa digali lebih dalam untuk membentuk karakter.

Ia mengajak masyarakat Kaltim untuk menggali lebih dalam identitas diri dan merasa bangga dengan karakter lokal tersebut.

Dee juga menyoroti pentingnya kesadaran dan studi banding untuk meningkatkan kualitas literasi.

“Program seperti pemberangkatan pemenang lomba ke Jogja ini adalah contoh bagus bagaimana kita bisa belajar dari daerah lain tanpa menjiplak, melainkan mengembangkan potensi yang kita miliki,” jelasnya.

Menutup sesi, Dee menyampaikan bahwa inspirasi menulis bisa didapatkan dari mana saja, termasuk benda-benda sederhana di sekitar kita.

Dalam demonstrasinya, Dee mengangkat sebuah boneka biru dan ditunjukkan kepada audiens. Hal ini menggambarkan betapa segala hal bisa menjadi sumber inspirasi cerita.

Dee berharap melalui acara ini, semangat menulis dan membaca di Kaltim bisa terus tumbuh, dan para penulis lokal semakin terdorong untuk berkarya.

Related posts

KBBKT-KU Berpisah, Tapi Tetap Solid Dukung Kaltim Berdaulat

Febiana

Gelar Mubes III, M3S Usung Semangat Sehati Sejiwa

natmed

Firli Bahuri Rangkul Pers, Wujudkan Tujuan Indonesia

Febiana