National Media Nusantara
Ekonomi

OJK Minta Pemerintah Perkuat Ekosistem Pasar Modal

Jakarta, Natmed.id – Kontribusi pasar modal Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah, yakni 56 persen.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

Kontribusi pasar modal India terhadap PDB mencapai 140 persen, Thailand 101 persen, dan Malaysia 97 persen.

Maka, ia menegaskan perlunya dukungan pemerintah untuk memperkuat ekosistem pasar modal melalui kebijakan strategis dan kolaboratif.

“Kontribusi pasar saham terhadap PDB kita masih tertinggal dibandingkan negara kawasan,” kata Mahendra dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui Channel YouTube salah satu televisi swasta, Kamis (2/1/2025).

“Ini menunjukkan potensi besar, tapi juga tantangan yang membutuhkan kerja sama dan dukungan semua pihak,” lanjutnya.

Mahendra menjelaskan untuk mengejar ketertinggalan tersebut, diperlukan penyempurnaan regulasi. Hal ini termasuk implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), kebijakan pajak karbon, dan pengembangan bursa karbon.

“Kita memerlukan kerangka pengaturan yang lebih kuat dan kebijakan insentif yang relevan untuk mendorong pengembangan pasar modal yang lebih kompetitif,” ujarnya.

OJK sendiri telah menyiapkan program strategis sepanjang 2025, termasuk peningkatan kualitas dan jumlah perusahaan tercatat. Kemudian, peluncuran produk ramah lingkungan, dan pengembangan pasar karbon.

Ia menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan manajemen risiko di kalangan anggota bursa serta manajer investasi untuk menjaga integritas pasar dan memberikan rasa aman bagi investor.

“Kami berkomitmen membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan pasar modal agar lebih inklusif, berdaya saing, dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional,” tegasnya.

Meski menghadapi tantangan besar, Mahendra optimis pasar modal Indonesia dapat menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia yakin sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membuka peluang baru bagi pasar modal Indonesia di tingkat global.

“OJK akan terus mendorong kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi pasar modal, sehingga menjadi lokomotif ekonomi yang tangguh dan kompetitif,” pungkasnya.

 

 

 

 

Related posts

Pemkab Kukar Tekan Angka Kemiskinan dengan Bansos

Phandu

Cerutu Lokal El Este Independiente Bakal Masuk ke Pasar Vietnam

Nediawati

Minat Masyarakat Terhadap Perbiayaan Produktif Syariah Masih Perlu Dipacu

Aminah