Samarinda,Natmed.id – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Samarinda Abdul Muin menyatakan bahwa politik uang masih menjadi perhatian dalam setiap kontestasi politik berlangsung.
Tak terkecuali, potensinya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak November mendatang. Muin menegaskan, politik uang merupakan tantangan serius yang harus dihadapi oleh semua pihak terkait.
“Money politics ini kita tahu, bahwa info yang berselebaran masih viral dan menjadi tantangan bagi kami. Di satu sisi, kita menyampaikan bahwa money politics harus antisipasi bersama dan tidak hanya Bawaslu,” usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Kota Samarinda, Senin (25/3/2024).
Lebih lanjut Muin menggarisbawahi pentingnya optimalisasi daftar pemilih tetap (DPT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda. Upaya ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan memastikan kelancaran proses demokrasi. “Pendataan DPT harus dimaksimalkan,” tegasnya.
Selain itu, Muin juga menyoroti pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah tempat pemgutan suara dalam tahapan Pemilu 2024 lalu. Menurutnya, PSU sebagai pembelajaran bagi semua pihak terlibat.
Ia menekankan agar regulasi yang mengatur prosedur pencoblosan harus ditegakkan dengan ketat. “Ada regulasi untuk mencoblos; memiliki kartu identitas saja tidak cukup,” jelasnya.
Dalam menyikapi Pilkada 2024, Muin menyampaikan harapannya agar proses tersebut dapat berjalan lancar. Ia juga meminta kolaborasi dari semua pihak untuk meminimalkan potensi masalah yang dapat menghambat proses pilkada.
“Kita semua berharap agar pilkada mendatang dapat berjalan dengan baik. Kita perlu secara bersama-sama mengevaluasi tantangan-tantangan pemilihan sebelumnya untuk mengurangi masalah di masa depan,” pungkasnya.