Diskominfo Kaltim

Isran Berharap LBAK Jadi Pusat Kegiatan Budaya

Samarinda, Natmed.id – Dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya di Kalimantan Timur, Gubernur Isran Noor telah mengukuhkan pengurus Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) periode 2022-2027.

“Selamat kepada pengurus LBAK, lakukan hal-hal untuk menjaga dan memelihara budaya yang ada di Kalimantan Timur,” ucap Isran saat sambutan dalam pengukuhan pengurus LBAK di Olah Bebaya Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (28/9/2023)

Isran juga menekankan pentingnya pengembangan kesenian dan budaya secara menyeluruh, bukan hanya terbatas pada budaya adat Kutai. Ia mengharapkan LBAK dapat menjadi pusat kegiatan budaya yang aktif. Namun, hingga saat ini, belum ada permohonan untuk kegiatan budaya yang diajukan.

“Saya sudah nunggu-nunggu, sampai saat ini belum ada yang mengajukan permohonan untuk kegiatan-kegiatannya. Padahal gunakan gedung itu sebagai sentral kegiatan,” tuturnya.

Selanjutnya, Ketua LBAK Kaltim M. Sa’bani mengungkapkan upaya mereka dalam memperkenalkan budaya Kutai. Bahasa Kutai telah digunakan dalam pengumuman di Bandara Balikpapan dan Bandar Udara Aji Pranoto, serta dimasukkan dalam muatan lokal di sekolah-sekolah.

“Kita sudah menggunakan bahasa kutai di Bandara Balikpapan dan Bandar Udara Aji Pranoto, announcement nya sudah berbahasa kutai dan sekarang sekolah sudah di masukan muatan lokal bahasa Kutai,” ungkapnya.

LBAK berusaha untuk membangkitkan beragam aspek budaya Kutai, tidak hanya terbatas pada acara Erau, tetapi juga mencakup seni, adat, dan pernikahan dengan baju tradisional yang berbeda-beda.

“Kita mencoba untuk membangkitkan lagi jangan sampai hanya dikenal dengan erau saja, banyak kesenian dan adat-adat dan memang dilaksanakan dalam acara pernikahan. Bahkan baju juga beda-beda, untuk pernikahan yang mana, untuk acara seperti ini gimana,” kata Sa’bani.

Tim pakar dan tim pengembangan budaya telah dibentuk untuk mengkaji dan mengembangkan motif Kutai yang dapat menjadi ciri khas budaya tersebut. LBAK berharap dapat menciptakan suatu model atau motif budaya Kutai yang dapat dikenali secara luas.

“Kita akan mengupayakan ke khasan motif kutai yang akan kita terus pelajari. Kita ada tim pakar dan tim pengembangan budaya, kedepannya kita berharap akan mendapatkan suatu model atau motif yang akan disepakati bahwa ini budaya kutai,” pungkas Sa’bani.

Related posts

Pesta Paduan Suara Gerejawi Provinsi Kaltim II Tahun 2023 Resmi Dibuka

Intan

Atasi Lahan Mengering, Pj Gubernur Kaltim Minta OPD Terkait Berkolaborasi

Laras

Sekda Kaltim Siap Rangkul Negara Lain

Nediawati

You cannot copy content of this page