Samarinda, Natmed.id – Tahun akademik 2020/2021 IKIP PGRI Kalimantan Timur menyelenggarakan yudisium gelombang pertama untuk dua program studi (prodi). Yudisium diikuti 123 mahasiswa. Masing-masing 69 mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan 54 mahasiswa Prodi Pendidikan Olahraga 54.
Rektor IKIP PGRI Kalimantan Timur Suriansyah mengungkapkan yudisium berjalan lancar. Seluruh mahasiswa sudah menyelesaikan semua tahapan untuk yudisium. Mulai dari menyelesaikan semua mata kuliah dan praktik-praktik baik yang internal maupun eksternal seperti magang di sekolah mitra.
“Kemudian menyelesaikan tugas akhir yaitu penelitian karya ilmiah. dengan itu sudah kita uji semua. Itu tahapan yang sudah dilakukan dan mereka berhak untuk diyudisium,” ucap Suriansyah saat di temui awak media, Sabtu (14/8/2021).
Selanjutnya mereka akan menunggu untuk kegiatan wisuda, karena yudisium adalah pengakuan bersifat intern. Artinya hanya lembaga yang tahu dan dosen.
“Sementara wisuda bersifat ekstern. Tapi nanti kita mengharapkan unsur yang ada termasuk pejabat dari pusat, gubernur dan L2 Dikti,” tambah Suriansyah.
Dia mengatakan selama ini wisuda digelar di Hotel Bumi Senyiur, tapi karena masih kondisi Covid-19, mereka berencana menggunakan gedung berkapasitas 500 orang. Acara pun dilakukan dengan sif. Rencananya wisuda digelar 12 Oktober 2021.
“Secara keseluruhan ada tahapan kedua untuk yudisium ini, karena ini baru gelombang pertama. Secara keseluruhan ada 250 mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir,” ungkapnya.
Karena kondisi Covid-19 jadi ujian akan dilakukan secara virtual maupun tatap muka, dalam minggu ini juga mereka akan ujian skripsi untuk mempertahankan karya ilmiah mereka, jadi ini baru 50 persen.
Khususnya Samarinda yang masuk PPKM Level 4, mereka sudah menyampaikan permohonan rekomendasi ke Satgas Penanganan Covid-19. Satgas mempersilakan asal kapasitas tidak boleh lebih dari 25 persen, sehingga mereka hanya mengambil perwakilan mahasiswa untuk dikukuhkan, selebihnya lewat zoom meeting.
“Alhamdulillah acara ini sesuai yang kita harapkan. Harapan saya bagi yang sudah yudisium agar tidak berhenti di sini. Belajar itu tidak hanya di ruang kelas tapi juga dari masyarakat,” ucapnya.
Ia juga mengatakan belajar itu kapanpun dan dimanapun maka sambil menunggu proses wisuda para mahasiswa diminta untuk menambah kompetensi lain.
“Mereka bisa menambah potensi lain karena sekarang ini dibutuhkan skill dan keterampilan, bukan hanya ijazah. Ini zaman kemampuan diasah dan diolah, karya mereka bukan hanya teori tapi kegiatan nyata di lapangan,” tutup Suriansyah.
Ketua Badan Pelaksana Harian IKIP PGRI Kaltim HM Kasdie menambahkan bahwa pihaknya mendorong supaya para mahasiswa berkembang dan dinamis. Dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa selalu meningkat, sehingga meningkat juga jumlah mereka yang ikut yudisium.
“Selalu berkarya, berbakti kepada bangsa dan negara. Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” tegas Kasdie.
Dia pun mengucapkan selamat atas keberhasilan seluruh peserta.