Samarinda,Natmed.id – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan studi banding ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mencari referensi pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan DPRD Provinsi Katim.
Ketua Pansus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan DPRD Provinsi Kaltim, Romadhony Putra Pratama menjelaskan dipilihnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai tujuan studi banding, lantaran DIY merupakan daerah yang pertama kali memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Ia mengungkap ada hal menarik yang ditemukan dalam Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan DIY dan dipandang perlu untuk diterapkan di Kalimantan Timur yaitu pemberlakuan menyanyikan lagu Indonesia Raya pada setiap pukul 10.00 Wita di setiap instansi.
“Kalau bisa ini juga berlaku di Kaltim. Kami akan mengadopsi 70 persen dari Perda DIY untuk diterapkan di daerah Kaltim,” kata Romadhony, Selasa (21/3/2023).
Pada tanggal 29 Maret mendatang, Pansus DPRD Kaltim juga akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten untuk mencari referensi pembuatan perda ini karena Banten dan Kaltim adalah dua provinsi yang memiliki inisiasi yang sama terkait pembentukan perda tersebut.
“Nanti kita undang juga beberapa instansi terkait di Banten untuk kita pelajari di sana dalam rangka penyempurnaan perda ini,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya memberi kesempatan bagi siapapun untuk memberi masukan terkait raperda ini, terutama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk bisa diselaraskan dengan program-program pemerintah.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, di tengah perkembangan global yang kian pesat, wawasan kebangsaan perlu digelorakan dan diimplementasikan di tengah masyarakat. Selain sosialisasi juga perlu diperkuat dengan sebuah perda.
“Kami ingin SDM Kaltim dipersiapkan terlebih dahulu. Kami menginginkan masyarakat Kaltim lebih menjiwai wawasan kebangsaan. Di tengah perkembangan media sosial, kita juga ingin mendigitalisasi wawasan kebangsaan ini,” pungkasnya.