Samarinda, natmed.id – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tengah menguji coba aplikasi Sakti Gemas, sebuah platform digital yang dikembangkan sebagai satu pintu layanan publik.
Uji performa ini menjadi langkah awal sebelum peluncuran resmi yang direncanakan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2025.
“Saat ini masih tahap uji performa, kita lihat stabilitas saat digunakan banyak orang,” kata Faisal saat ditemui pada Selasa, 22 Juli 2025.
Aplikasi super terpadu ini telah tersedia di dua platform utama, yakni Play Store dan Apple Store. Namun kehadirannya di ruang digital belum diumumkan secara luas karena masih berada dalam fase penyempurnaan dan pengujian teknis.
Menurut Faisal, tim pengembang terus melakukan pemantauan terhadap kestabilan dan respons sistem ketika diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan.
Sakti Gemas, akronim dari Sistem Aplikasi Kalimantan Timur Gerbang Masyarakat, dirancang sebagai kanal utama yang menghimpun beragam layanan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim.
Sejauh ini, terdapat 15 OPD yang telah bergabung dalam ekosistem digital tersebut, antara lain Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketenagakerjaan, serta Dinas Perhubungan.
Beragam layanan telah tersedia di dalam aplikasi. Pengguna dapat mengakses informasi pajak kendaraan bermotor, prakiraan cuaca dari BMKG hingga ke wilayah desa, lowongan pekerjaan terkini, jadwal pelayaran di wilayah pesisir seperti Berau, serta pembaruan berita resmi dari instansi pemerintah.
Selain itu, aplikasi juga dilengkapi fitur aduan publik yang telah terintegrasi dengan sistem nasional SPAN-Lapor, dan tersambung langsung ke kanal WhatsApp dengan fitur unggah foto.
Salah satu keunggulan Sakti Gemas adalah fitur peta interaktif yang menyajikan informasi moda transportasi antarwilayah.
Bagi pendatang dari luar daerah yang tiba di Balikpapan, misalnya, aplikasi ini memungkinkan pengguna mengetahui jadwal keberangkatan, tarif, dan pilihan jalur transportasi menuju kabupaten lainnya, baik melalui jalur darat, sungai, maupun udara.
Teknologi pencarian cerdas pun disematkan untuk memudahkan pengguna dalam menavigasi aplikasi dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
Meski mayoritas layanan dapat diakses tanpa registrasi, beberapa fitur, terutama yang menyangkut akses data pribadi dan pengaduan masyarakat, mewajibkan proses pendaftaran.
Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan data pengguna serta memastikan laporan yang masuk dapat ditindaklanjuti secara akurat.
Akses terhadap kamera CCTV lalu lintas di kota-kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang juga memerlukan autentikasi pengguna sebagai bentuk pengendalian privasi dan keamanan sistem.
Diskominfo Kaltim tidak menutup mata terhadap tantangan integrasi yang dihadapi dalam pembangunan aplikasi ini.
Faisal menyebut proses penyatuan basis data dari berbagai OPD sebagai pekerjaan besar yang tidak bisa diselesaikan dalam hitungan minggu atau bulan.
Oleh karena itu, pembaruan sistem akan dilakukan secara berkala dalam rentang waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
“Aplikasi ini memang belum sempurna, tapi kita tidak ingin menunggu semuanya siap dulu. Lebih baik diluncurkan dulu dan terus diperbaiki setiap tiga bulan,” ujar Faisal.
Ia juga mendorong masyarakat untuk segera mengunduh dan mencoba Sakti Gemas agar tim pengembang bisa mendapatkan masukan dari pengguna secara langsung.
Keberadaan Sakti Gemas menjadi bagian dari strategi besar transformasi digital Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Upaya ini sekaligus menjadi langkah konkret menuju visi menjadikan Kaltim sebagai provinsi digital yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, serta efisien dalam penyelenggaraan layanan publik.