Kukar, Natmed.id – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan bahwa lahan eks tambang tetap dapat produktif untuk pengembangan komoditas pertanian maupun perkebunan.
Ia lantas tunjuk bukti tentang keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Utama Al Jabar dalam pemulihan lahan eks tambang di wilayah Benua Etam.
“Ini adalah langkah nyata bahwa lahan bekas tambang bisa kembali hijau jika dikelola dengan baik,” ujarnya dalam kegiatan penanaman pohon kopi jenis liberika bersama ratusan siswa SMK di lahan eks tambang di Sungai Seluang, Samboja, Kutai Kartanegara, Selasa, 18 Februari 2025.
Selain kopi, berbagai jenis tanaman lain juga telah ditanam di lokasi tersebut, seperti jeruk, kemiri sunan, jambu kristal, serta rumput odot dan tanaman endemik lainnya.
“Lahan eks tambang bukan sekadar masalah, tapi peluang bagi kita untuk menunjukkan bahwa alam bisa dipulihkan jika ada komitmen dan kerja nyata,” ungkapnya.
Akmal mengungkapkan bahwa pemulihan lahan eks tambang hingga kembali produktif masih banyak diragukan sejumlah pihak. Namun, siswa SMK Jabal Nur menepisnya dengan karya nyata yang ditunjukkan.
Maka, ia menegaskan bahwa segala sesuatu memang harus dibuktikan. Bahkan, untuk hal yang dianggap tidak mungkin oleh mayoritas warga.
“Jangan pernah berpikir melakukan hal-hal besar jika tidak memulai dari hal kecil. Meski kecil, langkah ini adalah ikhtiar nyata untuk menghijaukan kembali lahan-lahan eks tambang yang telah ditinggalkan,” tegasnya.
Sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal juga mengapresiasi semangat para siswa dalam upaya penghijauan tersebut.
Ia juga mendorong agar setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim turut serta dalam upaya ini.
Kemudian, memastikan program berlanjut bahkan setelah ada gubernur definitif yang terpilih. “Kalau bisa, satu OPD punya satu tempat sebagai pilot project, minimal satu atau dua hektare,” harapnya.
Akmal juga berpesan agar semua pihak tetap fokus pada aksi nyata tanpa mempedulikan anggapan orang lain.
“Yang penting kita berbuat, jangan pedulikan anggapan orang karena perspektif mereka pasti berbeda. Tapi jika nanti lahan ini menjadi hijau, mereka akan tahu bahwa kita sudah berbuat untuk alam ini,” Akmal menegaskan.