National Media Nusantara
Kalimantan Timur

Massa Tolak Bubarkan Diri, Aparat Tembakkan Water Cannon dan Gas Air Mata

Teks: Suasana Jalan Teuku Umar pasca pembubaran aksi. Polisi masih berjaga dan menutup akses jalan untuk sterilisasi area ricuh

Samarinda, Natmed.id – Massa aksi yang menolak membubarkan diri di depan gerbang DPRD Kalimantan Timur akhirnya dibubarkan aparat kepolisian menggunakan water cannon dan gas air mata. Tindakan ini terpaksa diambil setelah situasi dinilai tidak lagi kondusif meski waktu izin aksi sudah berakhir.

Pembubaran aksi berlangsung sekitar pukul 18.00 Wita setelah ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahakam tetap bertahan di lokasi. Aksi ini sudah mereka mulai sejak pukul 13.00 Wita, Senin, 1 September 2025.

Aparat lebih dulu memberikan imbauan agar massa meninggalkan lokasi, namun massa justru melakukan perlawanan dengan melempari aparat menggunakan berbagai benda, seperti botol minuman bekas. Aksi saling dorong di depan gerbang DPRD pun tak terelakkan lagi.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menegaskan bahwa langkah aparat dilakukan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

“Jam ini sudah melewati batas izin dan situasi semakin tidak terkendali, maka sesuai aturan kami melakukan tindakan pembubaran dengan cara terukur,” ujar Kombes Hendri Umar melalui pengeras suara sebelum aparat menembakkan gas air mata.

Situasi ricuh membuat sejumlah peserta aksi berlarian menyelamatkan diri ke arah gedung-gedung OPD dan sekretariat organisasi di sekitar Jalan Teuku Umar dan Jalan Tengkawang.

Sejumlah peserta aksi bahkan terpapar semprotan air dan gas air mata hingga harus mendapat pertolongan medis. Seorang pengemudi ojek online yang melintas juga turut terdampak akibat kondisi lapangan yang krodit.

Pantauan di lapangan, massa kian beringas menjelang sore. CCTV pengawas dilaporkan dirusak, billboard DPRD Kaltim jebol, hingga terlihat kepulan asap dari pembakaran di depan gerbang gedung dewan. Beberapa kali aparat memberi atensi agar massa mundur, namun justru semangat massa semakin memuncak.

Polisi akhirnya menutup akses Jalan Teuku Umar dan Jalan Tengkawang untuk sterilisasi, serta mengalihkan arus lalu lintas ke Jalan Kahoi guna mencegah kemacetan parah.

Hingga berita ini diturunkan, sterilisasi masih berlangsung dan aparat menegaskan tindakan tegas dilakukan semata untuk menjaga keamanan kota.

Related posts

Resmi Jadi Konstituen Dewan Pers, Ketua JMSI Kaltim Sambut Bahagia

Phandu

Rudy Mas’ud Siap Percepat Maratua Jadi Destinasi Wisata Global

Ellysa Fitri

Sebagai Ajang Pencarian Bakat Nasional, Pocari Sweat Gelar Pencarian Bintang SMA

Muhammad

You cannot copy content of this page