
Kukar, Natmed.id – Embung di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur memiliki manfaat yang luas.
Kini, keberadaannya tidak hanya sebagai sarana irigasi pertanian dan pengendali banjir. Namun, juga berpotensi menjadi destinasi wisata baru di Kukar.
Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro menjelaskan, embung di wilayahnya tersebut telah rampung dibangun tahun 2024. Proyek pembangunannya merupakan bagian dari program rehabilitasi yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan anggaran mencapai Rp3 miliar.
“Alhamdulillah, melalui program dari Pemkab Kukar tahun lalu, kami mendapat anggaran untuk rehabilitasi total dan renovasi embung ini,” ujarnya, Rabu, 26 Februari 2025.
Selain sebagai sumber irigasi bagi sawah dan pengendalian banjir, Embung Maluhu juga dikembangkan untuk sektor perikanan.
Berbagai bibit ikan, seperti nila, emas, baung, lele, dan patin, telah dilepas di perairan embung untuk meningkatkan perekonomian warga.
Hingga kini, beraneka jenis ikan itu bisa dipancing secara gratis. Namun ke depan, akan diterapkan sistem pembayaran berdasarkan hasil tangkapan.
“Kami akan mengenakan biaya, dan hasil tangkapan nanti akan ditimbang. Untuk sementara ini, masyarakat masih bebas memancing,” jelas Joko.
Sebagai upaya memperkenalkan Embung Maluhu kepada masyarakat yang lebih luas, “Festival Embung Maluhu,“ telah digelar oleh pihak kelurahan. Event itu diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba memancing, senam sore, dan hiburan pagelaran jaranan.
Joko menargetkan pengembangan Embung Maluhu sebagai destinasi wisata dapat selesai tahun ini, sehingga masyarakat dapat segera menikmatinya.
“Target kami, destinasi wisata ini akan selesai tahun ini dan dapat dinikmati oleh masyarakat umum,” tutupnya. (Adv)