Samarinda, Natmed.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menggelar acara Welcome Dinner bagi seluruh peserta dan jajaran pimpinan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Pendopo Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (27/5/2024). Kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan Hari Kearsipan Nasional (HKN).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim Muhammad Syafranuddin menyampaikan bahwa acara makan malam ini bertujuan untuk menyambut para tamu dan memulai pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan semangat yang baik.
“Kita menyambut tamu ya, dengan makan bersama. Jadi, tujuannya adalah mengawali daripada pertemuan besok-besok itu. Jadi ada semangat sudah bertemu,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh berbagai tamu penting dan pejabat nasional ini berjalan dengan lancar dan sukses. Salah satu hal menarik dalam acara ini adalah pemberian cenderamata khas Kaltim berupa Anjat dan Mandau.
“Tidak pernah selama ini Pemprov Kaltim memberikan hadiah cenderamata berupa demikian kan? Biasanya selalu plakat. Kami mengubahnya,“ kata Syafranuddin.
“Jadi, semua peserta nanti mendapatkan Anjat. Kami menyiapkan 1300 Anjat dengan batik dan lengkap beserta isinya, khas Kaltim seperti pulpen dan sebagainya,” ia menambahkan.
Dengan tema “Sustainable Archiving For The Future”, rangkaian acara HKN 2024 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kearsipan bagi keberlanjutan peradaban bangsa.
Rangkaian acara HKN 2024 akan berlangsung selama beberapa hari dengan agenda menarik. Hal ini termasuk Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan Kearsipan dan Executive Board Meeting yang akan digelar di Hotel Mercure Samarinda, hari ini.
Beberapa tamu negara hingga jajaran kementerian dijadwalkan hadir dalam acara ini. Para pejabat itu termasuk, Pj Gubernur Kaltim, Plt Kepala ANRI, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PAN RB, Sekretaris Daerah Kaltim, serta jajaran kepala daerah di Kaltim.
Dengan berbagai kegiatan yang kaya dan mendalam, HKN ke-53 di Samarinda diharapkan menjadi momentum penting dalam meningkatkan perhatian terhadap dunia kearsipan. Kemudian, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kearsipan bagi keberlanjutan peradaban bangsa.
“Harapannya, perhatian masyarakat terhadap dunia kearsipan semakin tinggi. Jadi, tidak lagi menganggap bahwa kearsipan itu tidak ada artinya,” pungkasnya.